KOMPAS.com - Mimpi basah selama ini selalu identik dengan laki-laki yang telah mengalami pubertas.
Namun pada kenyataannya wanita juga bisa mengalami mimpi basah yang dalam istilah medis dikenal sebagai emisi nocturnal tersebut.
Proses mimpi basah pada wanita tentu tak sama dengan apa yang terjadi pada laki-laki.
Baca juga: Mimpi Basah: Penyebab, Rentang Usia, dan Frekuensi Normal
Melansir Buku Diskusi Seksologi Modern: Menerabas Lorong Gelap Kehidupan (2013) karya dr. Zamzani Sutriyanto, mimpi basah terjadi ketika seseorag mengalami tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM).
REM bisa dipahami sebagai tahap tidur yang dalam dan terjadi mimpi, kemudian laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot menjadi lebih rileks.
Seperti namanya, REM ditandai dengan erakan bola mata yang cepat.
Menurut dr. Zamzani, wanita juga bisa mengalami mimpi erotis dalam tidurnya. Tapi memang hanya sedikit perempuan yang dapat mengingat kejadian itu dan bahkan ada yang lupa sama sekali.
Hal itulah yang akhirnya membuat banyak orang menganggap wanita tidak mengalami emisi nokturnal seperti pria.
dr. Zamzani memastikan mimpi basah yang dialami seorang wanita adalah sesuatu yang normal.
Menurut dia, seorang wanita yang mimpi basah bukan berarti mengalami hilangnya minat dan respons seksual (frigiditas) atau gairah seksual berlebih (nymphomania).
Mimpi basah itu melainkan bisa saja terjadi karena faktor peredaran darah yang lebih deras secara berkala di sekitar kemaluan pada tahap tidur REM.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?
Sirkulasi darah ini bisa memuncak dan menyebabkan ejakulasi baik pada laki-laki maupun wanita.
Kadang mimpi basah pada wanita belum tentu diikuti dengan mimpi yang bersifat erotis atau seksual.
Namun, karena aktivitas tubuh tersebut sangat mirip dengan sensasi yang dirasakan ketika wanita melakukan aktivitas seksual, biasanya wanita akan juga memimpikan hal-hal yang erotis.
Menurut dr. Zamzani yang melansir informasi dari Women Health Zone, mimpi basah pada wanita lebih disebabkan karena adanya kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual yang terjadi sebelum beranjak ke tempat tidur.
Baca juga: 4 Cara Atasi Bad Mood Saat PMS Rekomendasi Dokter Spesialis Obgyn
Aktivitas dan pikiran itu yang pada akhirnya menyebabkan mimpi erotis.
Dia menuliskan, berdasarkan sebuah penelitian, 40 persen wanita mengalami mimpi basah sebelum berusia 45 tahun. Tapi mimpi basah pada wanita ini tidak seperi yang terjadi pada pria.
Wanita biasanya hanya mengalaminya beberapa kali dalam setahun.
Melansir Health Line, baik wanita maupun pria dapat mengalami gairah saat berada di alam mimpi.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita mengalami sleep-gasm pertama kali sebelum berusia 21 tahun.
Sleep-gasm merupakan proses orgasme yang terjadi saat tertidur.
Menurut sebuah studi pada tahun 1986 yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research, 37 persen wanita usia kuliah dilaporkan mengalami setidaknya satu orgasme selama tidur mereka.
Dari data tersebut dapat ditekankan, bahwa mimpi basah pada perempuan bukanlah hal yang baru.
Tetapi, bagi seorang wanita, kehadiran cairan vagina saat tidur bukan berarti mereka mengalami orgasme.
Sebaliknya, sekresi bisa berarti wanita terangsang secara seksual tanpa mencapai orgasme dan mereka telah mengalami mimpi basah.
Baca juga: Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya
Tak seperti laki-laki, kebanyakan wanita akan terbangun dari mimpi basah yang disertai orgasme.
Jika mimpinya cukup menggairahkan atau peredaran darah pada bagian klitoris memuncak, wanita cenderung akan tiba-tiba terjaga dan mencapai klimaks dalam keadaan sadar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.