KOMPAS.com - Penyakit GERD atau gastroesophageal reflux disease bukan lagi hal yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Dalam istilah awam, orang Indonesia kerap menyebut penyakit ini dengan maag atau asam lambung.
Banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, penyakit yang menyerang bagian lambung ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya jika tidak segera ditangani.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan.
Baca juga: Mengenal GERD, Masalah Pencernaan yang Bisa Sebabkan Komplikasi Serius
"Luka yang terjadi bisa meluas dan menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/2/2020).
GERD juga dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Menurut Ari, prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi, salah satunya dengan menerapkan perubahan gaya hidup.
Pola makan adalah kunci penting dalam gaya hidup yang sehat. Makanan tertentu juga bisa memicu gejala GERD.
Oleh karena itu, membuat perubahan pola makan dan gaya hidup bisa sangat membantu dalam merawat banyak kejadian GERD.
Baca juga: GERD: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Merangkum laman Medical News Today dan University Hospital, berikut makanan yang bisa memicu gejala GERD:
1. Minuman berkafein
Penderita gangguan lambung atau GERD memang sangat dianjurkan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi kafein agar tidak memperparah keadaan lambung.
Pasalnya, kafein bisa memicu produksi asam lambung. Kafein yang berlebihan juga dapat menyebabkan melonggarnya otot kerongkongan dan mengiritasi dinding lambung.
2. Soda
Minuman berkarbonasi seperti soda juga bisa merangsang naiknya asam lambung ke kerongkongan yang menyebabkan tekanan da rasa sakit pada perut.