KOMPAS.com - Kebiasaan susah tidur di malam hari pada anak-anak ternyata dapat membahayakan kesehatan.
Melansir Insider, simpulan tersebut diperoleh dari studi selama empat tahun yang melibatkan 107 anak-anak di bawah enam tahun di Swedia.
Dari hasil riset terlihat, anak-anak yang tidurnya larut malam atau doyan begadang, cenderung mengalami obesitas.
Sedangkan anak-anak yang berangkat tidur di bawah pukul sembilan malam dan cukup tidur antara 11 sampai 13 jam, tidak mengalami obesitas.
Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk
Obesitas adalah kelebihan lemak di tubuh. Kondisi tersebut berbeda dengan kegemukan yang berarti kelebihan berat badan.
Anak-anak yang mengalami obesitas lantaran doyan begadang, sebanyak 64 persen di antaranya berasal dari orangtua yang juga kelebihan berat badan atau obesitas.
"Waktu tidur yang lebih malam bisa jadi cerminan kurangnya aktivitas sehari-hari. Mungkin, anak-anak itu terpapar gaya hidup tidak sehat," jelas Julia Xiu, perwakilan peneliti.
Selain malas bergerak atau kurang aktivitas fisik, Xiu menyebut anak-anak yang doyan begadang juga cenderung makan berlebihan.
Kendati temuan riset observasional tersebut masih perlu diujikan dengan lebih banyak responden, namun simpulan tersebut memperkuat teori faktor risiko obesitas pada anak.
Baca juga: Bagaimana Cara Tepat Membincangkan Vape dengan Anak?
Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, obesitas pada anak bisa disebabkan:
Baca juga: Anak Susah Makan Bikin Gizi Buruk, Atasi dengan 7 Cara Berikut
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.