Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 10/10/2021, 17:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bekerja tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan stres. Untuk itu, akhir pekan adalah momen yang tepat untuk beristirahat sejenak dari penatnya pekerjaan.

Sayangnya, beberapa orang harus tetap berkutat dengan urusan kantor saat akhir pekan tiba.

Padahal, hal itu bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Stres dapat terus menumpuk karena tubuh dan pikiran tidak mendapatkan kesempatan untuk rehat.

Melansir Reuters, riset dari Inggris telah membuktikan bahwa bekerja saat akhir pekan berisiko menyebabkan depresi.

Untuk membuktikan hal tersebut, peneliti menganalisis data survei representatif dari 11.215 pria dan 12.188 wanita di Inggris.

Baca juga: Kenali Perbedaan Stres dan Depresi yang Kerap Dianggap Sama

Data tersebut dikumpulkan dari tahun 2010 hingga 2012. Dari analisis data terungkap bahwa pria dan wanita yang sering bekerja saat akhir pekan berisiko besar mengalami depresi.

Psikoterapi Mayra Mendez juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, bekerja berlebihan di akhir pekan dapat merusak kesehatan mental.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang biasanya bekerja berjam-jam dalam waktu lama memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi," kata Mendez, dilansir dari laman health.usnews.com.

Menurut psikoterapis Anita Gadhia-Smith, banyak orang berpikir mereka perlu meluangkan waktu di akhir pekan untuk mencapai tujuan karir mereka. Padahal, hal ini bisa menganggu kestabilan psikis mereka.

"Saya punya banyak pasien yang berjuang dengan ini, terutama orang-orang di tahap awal karir mereka yang berusaha untuk menjadi profesional," katanya.

Beberapa profesi tertentu, seperti pekerja medis, pengacara, dan akuntan, juga sering menuntut tenaga ekstra setiap saat.

Selain itu, kemajuan teknologi juga semakin membuat manusia sulit melepaskan diri dari pekerjaan.

Padahal, berkutat dengan pekerjaan di luar jam kerja bisa menyebabkan kelelahan emosional. Hal tersebut telah dibuktikan pada riset 2016 yang diterbitkan dalam Academy of Management Journal.

Dalam riset tersebut, peneliti menganalisis data 365 orang dewasa yang telah bekerja. Riset membuktikan bahwa menyelesaikan urusuan kerja di luar jam kantor dapat menyebabkan kelelahan emosional.

Pada gilirannya, hal ini berdampak negatif pada persepsi keseimbangan kehidupan kerja dan identifikasi kerja.

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Emosi dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Fisik

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau