Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Rokok Elektrik Bisa Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok Tembakau

Kompas.com - 23/03/2020, 16:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dia mendapati pengakuan dari banyak orang yang sebelumnya tidak pernah merokok akhirnya menjadi perokok karena tergiur dengan klaim awal penggunaan rokok elektrik yang aman.

Penambahan jumlah perokok akibat rokok elektrik disinyalir juga disokong oleh para mantan perokok “lawas” yang kembali merokok.

Di mana, para perokok tembakau yang sebenarnya sudah memutuskan berhenti merokok, akhirnya kembali merokok karena tergiur dengan adanya alternatif rokok elektrik.

“Sama seperti yang terkandung pada rokok konvensional, nikotin pada rokok elektrik dapat membuat para penggunanya memiliki keinginan berlebih untuk merokok, dan mengalami gejala tertentu saat keinginannya itu tidak terpenuhi,” jelas Yusup.

Yusup menganjurkan para pengguna rokok elektrik maupun rokok konvensional segera berhenti melakukan kebiasaan merokok karena merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Bahaya merokok ini memang tidak langsung terasa setelah merokok. Butuh waktu di atas 10 tahun dan yang jelas semakin banyak jumlah rokok yang dihisap, maka semakin berbahaya pula," terang Yusup.

Baca juga: Benarkah Merokok Setelah Makan Paling Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau