Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Alat Reproduksi dan Aktivitas Seksual Pria

Kompas.com - 25/03/2020, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hal ini penting karena spermatozoa tidak tahan panas dan juga tidak tahan dengan suhu tubuh terlalu dingin.

3. Epididimis

Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar 45-50 cm yang menjadi tempat bertumbuh dan berkembangnya spermatozoa sehingga siap untuk melakukan pembuahan.

4. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat adalah pembentuk cairan yang akan bersama-sama keluar saat ejakuasi dalam hubungan seksual.

Kelenjar ini berada di bagian dalam dan berfungsi membentuk cairan pendukung spermatozoa.

5. Vas deferens

Vas deferens adalah kelanjutan dari saluran epididimis yang dapat diraba dari luar.

Saluran inilah yang dipotong dan ditutup ketika pria melakukan kontrasepsi mantap sehingga tidak mungkin terjadi kehamilan pada pasangan.

Baca juga: Benarkah Pria Gemuk Cenderung Punya Penis Kecil?

Pria berperan aktif memberi rangsangan

Sistem hormonal pria yang kompleks sama dengan wanita. Tetapi tetap saja ada beberapa hal yang berbeda, yakni pada:

  • Sistem hubungan pancaindra
  • Pusat pubertas inhibitor
  • Hipotalamus
  • Hipofise
  • Kelenjar testis

Secara singkat, dalam berhubungan seks, pria berperanan aktif untuk memberi rangsangan sehingga dapat menimbulkan keinginan seks pada wanita.

Rangsangan dapat berbentuk sentuhan halus di daerah erogen.

Dengan melakukan sentuhan halus, sebagian besar pria telah juga menimbulkan keinginan seks pada dirinya sendiri.

Dalam Buku Kehamilan (2019) karya Dr. Ayustawati, PhD, apabila senggama dilakukan tepat pada saat usia subur, beberapa sperma normalnya bisa berenang mencapai sel telur yang sudah matang di bagian tuba falopi.

Tapi, biasanya hanya ada satu sperma yang bisa menembus dinding sel telur dan membuahinya.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Penis

Angka kesuburan pria mulai paling optimal mulai dari masa pubertas hingga usia di bawah 40 tahun.

Kemampuan reproduksi itu kemudian pelan-pelan menurun pada saat pria mencapai usia lebih dari 40 tahun sehingga keberhasilan kehamilan bisa menjadi lebih rendah.

Bahkan, bayi yang lahir dari ayah yang usianya di atas 40 tahun diketahui memiliki risiko lebih tinggi menderita masalah, seperti:

  • Kelainan mental seperti autism
  • Schizophrenia atau kesehatan mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com