KOMPAS.com – Meningitis adalah radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.
Virus penyebab meningitis yang paling sering terjadi, yakni enterovirus.
Sedangkan, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut, antara lain Meningokokus, Hemophilus influenzea tipe B, dan Pneumokokus.
Tetapi, penyakit meningitis juga bisa diderita seseorang akibat kanker, iritasi kimia, jamur atau parisit, termasuk alergi obat.
Baca juga: Meningitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Gejala meningitis pada setiap orang bisa berbeda. Hal itu tergantung dari sumber infeksi dan kondisi orang yang terkena, termasuk usia.
Gejala meningitis pada bayi pun bisa berbeda seperti yang dialami orang dewasa.
dr. Suririnah dalam buku karyanya berjudul Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan (2009), menjelaskan gejala umum meningitis pada bayi.
Berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi:
Meningitis yang mengenai bayi di bawah usia 3 bulan bisa disebut neonatal meningitis.
Pada kasus tersebut, karena gejala pada kadang tidak khas, maka yang terpenting adalah melihat peruban perilaku sang bayi.
Baca juga: Cara Membuat Ingatan Tersimpan Lebih Lama di Otak
Apabila menduga ada meningitis dengan perilaku yang muncul, para orangtua sebaiknya segera menghubungi dokter.
Sementara itu, gejala umum meningitis pada bayi tersebut bisa berbeda dengan anak yang lebih besar.
Gejala meningitis pada anak malah hampir menyerupai gejala yang dapat dialami orang dewasa, antara lain:
Dalam Buku @BlokDokter (2013) karya dr. I Made C. Wirawan, juga dijelaskan meningitis pada anak bisa dideteksi dengan tanda atau gejala, berupa tubuh lemas dan lesu.
Baca juga: Tak Bisa Jawab 6 Pertanyaan Ini? Tanda Otak Alami Penurunan Fungsi
Anak-anak yang mengidap meningitis mungkin akan terlihat lemas di tempat tidur dan tidak ada keinginan utuk bangkit atau beraktivitas seperti biasa.