Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 09/04/2020, 08:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit meningitis adalah pembengkakan atau peradangan pada selaput di sekitar sumsum tulang belakang dan otak.

Meningitis juga bisa dipahami sebagai peradangan pada meninges, yaitu sistem membran yang melindungi sistem saraf pusat.

Meninges pada manusia normalnya terdiri dari tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Baca juga: Cara Membuat Ingatan Tersimpan Lebih Lama di Otak

Penyebab meningitis

Pada umumnya, penyakit meningitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Menurut dr. Suririnah dalam buku karyanya berjudul Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan (2009), virus penyebab meningitis yang paling sering terjadi adalah enterovirus.

Sedangkan bakteri penyebab meningitis, antara lain:

  • Meningokokus
  • Hemophilus influenza tipe B
  • Pneumokokus

Namun, penyakit meningitis juga bisa muncul akibat kanker, iritasi kimia, jamur atau parisit, dan alergi obat.

Baca juga: Kanker Otak Glioblastoma: Gejala, Diagnosis, Cara Mengobati

Gejala meningitis

Gejala meningitis pada satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda.

Hal itu tergantung pada usia orang yang terkena dan infeksi yang menyebabkannya.

Namun, pada umumnya, meningitis bisa menimbulkan tanda atau gejala, sebagai berikut:

  • Sakit kepala parah
  • Kaku pada tengkuk
  • Demam
  • Terasa silau bila terkena cahaya terang
  • Mengantuk
  • Bingung
  • Muncul bintik merah yang tidak hilang setelah ditekan
  • Nadi cepat
  • Lemah
  • Lesu
  • Jika terjadi pada anak, anak an terlihat lemas di tempat tidur dan tidak ada keinginan untuk baktit dan beraktivitas seperti biasa

dr. I Made C. Wirawan dalam buku karyanya berjudul @BlokDokter (2013), menerangkan kejang juga bisa menjadi tanda adanya meningitis.

Bahkan, pada radang selaput otak, gejala kejang merupakan salah satu tanda kegawatan.

Kejang yang terjadi bisa sebagaian atau seluruh tubuh.

Frekuensi kejang pun dapat tidak menentu, bisa sesekali atau terus-menerus, tergantung pada tingkat keparahan radang yang terjadi.

Baca juga: Tak Bisa Jawab 6 Pertanyaan Ini? Tanda Otak Alami Penurunan Fungsi

Cara mengobati meningitis

Menurut dr. I Made dalam bukunya, meningitis memerlukan pengobatan dengan antibiotik dosis tinggi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah balik.

Penderita meningitis juga memerlan observasi ketat di rumah sakit untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Melansir Buku Anda, Dokter Keluarga Anda (2012) karya dr. Diana Ayudhitya dan dr. Inggriani Tjuatha, dijelaskan juga bahwa kasus meningitis merupakan kondisi darurat.

Di mana, penderita dengan gejala penyakit tersebut sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Jika telah dipastikan adanya meningitis, pasien akan segera mendapatkan obat antibiotik dan mungkin membutuhkan perawatan intensif.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Pecandu Pornografi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com