KOMPAS.com - Heartburn adalah munculnya sensasi perih dan panas di dada. Biasanya, kondisi ini sering bermunculan di malam hari yang tentu menganggu kualitas tidur kita.
Melansir Medical News, ada beberapa faktor yang membuat heart burn muncul di malam hari, seperti mengonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu dan makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
Heartburn yang memburuk di malam hari juga bisa menjadi tanda adanya Gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca juga: Gejala Awal Meningitis dan Flu Mirip, Ini Bedanya
Heartburn terjadi karena naiknya asam lambung ke kerongkongan. Ketika seseorang menelan makanannya, makanan itu melewati esofagus dan masuk ke lambung melalui pita otot yang disebut sfingter esofagus yang menjaga makanan agar tidak kembali ke kerongkongan.
Sfingter esofagus yang tidak bisa menutup sepenuhnya bisa membuat asam dan makanan dari lambung kembali ke kerongkonan.
Ketika hal ini terjadi, kita akan merasakan sensasi terbakar dan perih yang disebut dengan heartburn.
Heartburn di malam hari bisa terjadi saat kita akan bersiap tidur atau bahkan tengah tertidur nyenyak.
Ketika kita makan sambil duduk, gaya gravitasi akan membantu menjaga asam dan makanan tetap berada di lambung selama proses pencernaan sehingga meminimalisir risiko heartburn.
Namun, makan dengan posisi berbaring bisa membuat isi perut mudah kembali ke kerongkongan melalui sfingter esofagus.
Itu sebabnya, makan mendekati waktu tidur bisa meningkatkan risiko heartburn.
Melansir Mayo Clinic, gejala yang dirasakan saat heart burn muncul antara lain sebagai berikut:
Melansir Cleveland, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah munculnya heartburn. Berikut cara tersebut:
Orang yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 25 berisiko tinggi mengalami heartburn.
Indeks massa tubuh merupakan perbandingan antara berat badan dan tinggi badan. Mereka yang memiliki indeks massa tubuh di atas 25 sudah masuk kategori obesitas.
Pasalnya, kelebihan berat badan memberi lebih banyak tekanan pada perut dan dapat meningkatkan risiko heart burn.
Baca juga: Yang Harus Kita Pahami Mengenai Pemakaian Masker saat Pandemi