Dikategorikan napas cepat atau sesak jika didapatkan frekuensi napas per menit, yakni:
3. Demam
4. Nafsu makan berkurang
5. Lemas
6. Gangguan saluran cerna seperti diare
7. Muntah
8. Mengeluh nyeri kepala
Jka frekuensi batuk sering dengan sesak napas, dan disertai gejala-gejala tersebut, maka para orangtua wajib segera mengantar anak ke dokter.
Baca juga: 3 Jenis Mikroorganisme Penyebab Pneumonia
dr. Rendi Aji Prihaningtyas berpendapat, diagnosis pneumonia sebenarnya cukup dilihat dari kondisi klinis anak, yakni keluhan anak, kondisi anak, dan pemeriksaan fisik oleh anak.
Jika masih meragukan, pemeriksaan foto dada dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis dan meliat seberapa luas kelainan pada paru.
Untuk tahap lanjutan, bisa menggunakan metode pemeriksaan darah yang biasanya didapatkan peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit).
Pemeriksaan mikrobiologik juga bisa dilakukan, misalnya dengan memeriksa dahak untuk menemukan kuman penyebab pneumonia. Namun, menote ini butuh waktu lebih lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.