Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epilepsi Fotosensitif: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Kompas.com - 16/04/2020, 10:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Dalam keseharian, pengidap epilepsi fotosensitif bisa kejang-kejang karena:

  • Kedipan lampu di tempat hiburan malam
  • Lampu strobo
  • Layar TV, monitor komputer, gawai
  • Lampu di mobil polisi, pemadam kebakaran, ambulans, atau alarm keselamatan
  • Efek visual di film, acara TV, dan video game
  • Lampu neon yang rusak
  • Cahaya di kipas yang tergantung dan bergerak cepat di langit-langit bangunan
  • Sinar matahari dilihat dari tirai atau pagar
  • Cahaya matahari yang menembus dedaunan pohon
  • Kilat dari pantulan air
  • Motif kain atau barang yang bergaris
  • Lampu kilat kamera yang berkedip berulang-ulang
  • Kembang api

Orang-orang dengan epilepsi fotosensitif juga berisiko kejang-kejang dalam kondisi lelah, stres, mabuk, atau menatap layar terlalu lama tanpa istirahat.

Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua

Cara mengatasi epilepsi fotosensitif

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala kambuh penderita epilepsi fotosensitif.

Begitu mendapati pengidap epilepsi fotosensitif kambuh, kita tidak mungkin seketika menghentikan kejang-kejang.

Namun kita bisa membantu menolong mereka dengan cara berikut:

  • Gulingkan tubuh pengidap epilepsi ke samping untuk mencegah tersedak
  • Beri bantalan kepalanya
  • Kendurkan pakaian ketat di area leher
  • Berikan ruang yang cukup agar pasien bisa bernapas lega
  • Singkirkan benda yang bisa dipukul saat kejang-kejang
  • Jangan batasi pergerakan orang tersebut kecuali dia dalam kondisi bahaya
  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut orang tersebut, termasuk obat atau cairan
  • Tetap bersama orang itu sampai kejang berlalu atau petugas medis telah tiba
  • Selama ini, belum ada cara khusus untuk mengatasi epilepsi fotosensitif.

Baca juga: Awas, Anak Doyan Begadang Rentan Obesitas

Obat spesifik untuk menyembuhkan epilepsi fotosensitif memang belum tersedia.

Namun, obat anti-epilepsi yang diresepkan dokter dapat mengurangi frekuensi kejang-kejang.

Pengidap epilepsi fotosensitif juga dapat mengurangi kemungkinan kejang-kejang dengan menghindari penyebabnya.

Jika tidak sengaja kontak dengan pemicunya, pengidap epilepsi fotosensitif bisa menutup sebelah matanya dan menjauhkan kepalanya dari sumber gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau