Epilepsi bisa dipicu gangguan syaraf otak, keseimbangan neurotransmiter (pembawa pesan kimiawi di otak) terganggu, atau kombinasi keduanya.
Sedangkan untuk kasus epilepsi fotosensitif, terdapat peran genetika.
Kebanyakan pengidap epilepsi fotosensitif adalah anak-anak dan remaja berusia 7-19 tahun.
Anak perempuan lebih sering terkena epilepsi fotosensitif ketimbang anak laki-laki. Namun pengidap dari kalangan anak laki-laki lebih sering kejang-kejang.
Pemicu kejang-kejang pada pengidap epilepsi fotosensitif bisa karena kilatan cahaya, gelap terang yang kontras, kedipan cahaya terang dengan latar sangat gelap, dan warna spesiifik.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia
Dalam keseharian, pengidap epilepsi fotosensitif bisa kejang-kejang karena:
Orang-orang dengan epilepsi fotosensitif juga berisiko kejang-kejang dalam kondisi lelah, stres, mabuk, atau menatap layar terlalu lama tanpa istirahat.
Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala kambuh penderita epilepsi fotosensitif.
Begitu mendapati pengidap epilepsi fotosensitif kambuh, kita tidak mungkin seketika menghentikan kejang-kejang.
Namun kita bisa membantu menolong mereka dengan cara berikut:
Baca juga: Awas, Anak Doyan Begadang Rentan Obesitas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.