Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distimia, Gangguan Mental yang menyebabkan Depresi Berkepanjangan

Kompas.com - 16/04/2020, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Hal ini tentu membutuhkan kesabaran, karena banyak obat membutuhkan beberapa minggu untuk menunjukan efeknya secara penuh.

Untuk menemukan jenis obat yang cocok, penderita distimia juga perlu berkonsultasi dengan dokter.

Penderita distimia juga tidak diperbolehkan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba atau melewatkan beberapa dosis dapat menyebabkan gejala seperti putus obat dan memperburuk gejala depresi.

Selain pemberian obat, terapi bicara juga membantu pemulihan penderita distimia. Terapi bicara ini diperlukan untuk hal-hal berikut:

  • mengungkapkan pikiran dan perasaan pasien dengan cara yang sehat
  • membantu mengatasi emosi
  • menyesuaikan diri dengan tantangan hidup
  • mengidentifikasi pikiran, perilaku, dan emosi yang memicu atau memperburuk gejala
  • mengganti kepercayaan negatif dengan kepercayaan positif
  • mendapatkan kembali rasa kepuasan dan kontrol dalam hidup
  • menetapkan tujuan realistis untuk diri sendiri.

Terapi bicara dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok yang dapat digunakan sebagai media berbagi perasaan dengan orang lain yang mengalami masalah serupa.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com