Dalam Buku Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan 3 Terapi Alami (2012) karya Dr. Lestari Handayani, dr., M.Med (PH) dkk., dijelaskan pap smear adalah sebuah metode pemeriksaan cairan lendir serviks.
Baca juga: Benarkah Radiasi HP Bisa Menyebabkan Kanker?
Setidaknya ada dua pilihan metode yang bisa dilakukan dalam pemeriksaan pap smear, yakni secara konvensional atau liquid base.
Berikut perbedannya:
1. Pap smear konvensional
Pada metode ini, lendir serviks dioleskan di atas kaca objek, kemudian diperiksa dengan alat mikroskop.
Pemeriksaan ini diketahui sudah dipakai lebih dari 50 tahun dan biayanya terbilang cukup murah.
Namun, metode konvensional memiliki kelemahan, yakni kadang-kadang hasil pengolesan lendir pada kaca kurang merata sehingga dapat menimbulkan bias pada pemeriksaan mikroskop.
Belum lagi, keterlambatan pemberian pengawet pada kaca objek bisa menimbulkan kerusakan pada sel yang akan diperiksa.
Jika terjadi dua hal tersebut, bukan tidak mungkin harus dilakukan pengulangan pengambilan sampel lendir.
2. Pap smear liquid base
Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel lendir menggunakan alat yang menyerupai sikat.
Sikat yang mengandung lendir tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cairan khusus.
Dengan menggunakan alat khusus, cairan yang telah bercampur dengan lendir serviks lantas diperiksa di bawah mikroskop.
Berbeda dengan metode konvensional, cara ini diyakini bermanfaat untuk meminimalkan kerusakan sel yang dialami.
Selain itu, dapat juga menyingkirkan sel jamur, darah, dan unsur lainnya yang ikut terambil ke dalam sampel.
Namun, kekurangan metode ini adalah tarifnya cukup mahal sehingga lebih jarang digunakan dibanding metode konvensional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.