Pasalnya, gejala-gejala tersebut termasuk keluhan yang sifatnya biasa dan tidak khusus sehingga sering terabaikan.
Bahkan dilaporkan, dari berbagai hasil penelitian, banyak penderita kanker serviks tidak memperlihatkan adanya gejala sama sekali.
Di Indonesia sendiri, diketahui jutaan wanita tidak menyadari diri mereka mengidap penyakit mematikan tersebut hingga mencapai stadium yang sudah parah.
Jadi, lebih baik jangan menunggu tanda-tanda tersebut muncul baru memeriksakan diri.
Alangkah bagusnya, jika Anda melakukan langkah pencegahan dengan skrining (pap smear) secara rutin.
Dalam Buku Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan 3 Terapi Alami (2012) karya Dr. Lestari Handayani, dr., M.Med (PH) dkk., dijelaskan pap smear adalah sebuah metode pemeriksaan cairan lendir serviks.
Baca juga: Benarkah Radiasi HP Bisa Menyebabkan Kanker?
Setidaknya ada dua pilihan metode yang bisa dilakukan dalam pemeriksaan pap smear, yakni secara konvensional atau liquid base.
Berikut perbedannya:
1. Pap smear konvensional
Pada metode ini, lendir serviks dioleskan di atas kaca objek, kemudian diperiksa dengan alat mikroskop.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan