Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurma untuk Penderita Diabetes, Begini Baiknya...

Kompas.com - 30/04/2020, 11:11 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kurma adalah salah satu buah bercita rasa manis yang mengandung gula alami.

Kandungan gula dalam kurma membuat penderita diabetes ragu-ragu untuk mengonsumsi kurma.

Sebelum membahas boleh tidaknya penderita diabetes makan kurma, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi buah kurma.

Baca juga: 5 Manfaat Makan Buah Kurma bagi Kesehatan

Nutrisi buah kurma

Melansir Healthline, rasa manis dalam buah kurma berasal dari fruktosa. Zat ini adalah gula alami yang ditemukan dalam buah.

Dalam 24 gram kurma, terdapat 67 kalori dan 18 gram karbohidrat, dan 2 gram serat (setara delapan persen kebutuhan serat harian tubuh).

Selain itu, kurma juga mengandung zat gizi penting bagi tubuh lain di antaranya magnesium, potasium, mangan, tembaga dan vitamin B-6.

Kendati kurma termasuk buah yang tinggi karbohidrat dan perlu hati-hati dikonsumsi penderita diabetes, namun kandungan seratnya menguntungkan pengidap diabetes.

Pasalnya, serat dapat membantu untuk memperlambat proses penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

Semakin lama karbohidrat dicerna dalam tubuh, semakin kecil kemungkinan gula darah langsung melonjak setelah makan suatu asupan.

Baca juga: Anjuran Makan Kurma agar Tetap Sehat

Bagaimana kurma bisa memengaruhi gula darah?

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurmaSHUTTERSTOCK/GORKEM DEMIR Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma
Selama ini, untuk menakar efek karbohidrat pada kadar gula darah digunakan indeks glikemik.

Indeks glikemik diukur pada skala 0 sampai 100. Kadar karbohidrat asupan disebut rendah saat indeks glikemik di bawah 55 dan tinggi saat kadarnya di atas 70.

Dengan kata lain, makanan dengan indeks glikemik rendah tidak menyebabkan insulin dan gula darah naik secara signifikan.

Penderita diabetes umumnya lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, agar gula darahnya tidak melonjak.

Kabar baiknya, kurma memiliki indeks glikemik rendah. Dalam satu studi yang meneliti lima jenis kurma, kadar indeks glikemiknya antara 44 dan 53.

Dengan kata lain, kurma untuk penderita diabetes sah-sah saja asalkan dikonsumsi tidak berlebihan.

Baca juga: Buka Puasa dengan yang Manis Tak Boleh Sembarangan, Bagaimana Baiknya?

Rekomendasi kurma untuk penderita diabetes

Ilustrasi kurma Halawi kering. SHUTTERSTOCK/YELLOW CAT Ilustrasi kurma Halawi kering.
Melansir Live Strong, penderita diabetes secara umum (tanpa komplikasi penyakit gagal ginjal, dll) dapat mengonsumsi segala jenis buah dengan takaran di bawah 15 gram karbohidrat.

Untuk buah segar yang banyak kandungan air seperti melon, jeruk, atau pir, takaran tersebut umumnya bisa lebih banyak.

Namun, untuk buah kering seperti kurma, batasan konsumsinya tidak boleh berlebihan. Penderita diabetes disarankan makan kurma tidak lebih dari tiga butir sehari.

Cara mengonsumsi kurma untuk penderita diabetes juga tak boleh asal-asalan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Menu Makanan untuk Penderita Diabetes saat Puasa

Baiknya, tiga butir buah kurma tidak dikonsumsi sekaligus. Akan tetapi, makan satu satau dua butir kurma terlebih dahulu. Sisanya bisa menyusul selang beberapa waktu.

Jika penderita diabetes masih ragu-ragu gula darah melonjak setelah makan kurma, konsumsi buah bercita rasa manis ini saat beraktivitas atau berolahraga.

Umumnya, tubuh membutuhkan gula saat beraktivitas yang membakar kalori ekstra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau