Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Dampak Negatif Kebiasaan Mengupil dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 07/05/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

Cara menghentikan kebiasaan mengupil

Selain termasuk kebiasaan yang jorok, mengupi juga memiliki berbagai dampak kesehatan.

Itu sebabnya, kita harus menghentikan kebiasaan ini. Berikut trik menghentikan kebiasaan mengupil:

- Temukan alternatif penghilang stres

Orang yang mengalami stres dan kecemasan seringkali mengupil untuk menyalurkan perasaannya.

Untuk mengatasinya, kita harus menemukan penghilangs stres alternatif. Kita bisa menggunakan musin yang menenangkan ketika rasa cemas mulai meningkat.

Latihan pernapasan dalam juga bisa membantu membuat otak rileks sehingga stres dan kecemasan mereka.

Alternatif lainnya adalah menggunakan bola stres atau menggenggam benda apapun yang membuat tangan sibuk.

Jika merasa kesulitas, segera temui penyedia layanan kesehatan mental untuk menemukan cara tepat dalam mengelola stres dan kecemasan.

- Obati penyebab penumbukan kotoran di hidung

Kebiasaan mengupil juga bisa dipicu karena adanya penumpukan lendir atau kotoran berlebih di hidung.

Lingkungan yang berdebu atau mengandung alergen dapat meningkatkan produksi lendir dan kotoran.

Selain itu, kelembaban yang rendah atau asap kendaraan bermotor juga bisa mengiritasi hidung.

Setelah mengidetifikasi masalah yang mendasarinya, cobalah untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor penyebabnya agar produksi lendir dan kotoran di hidung terkontrol.

Pada gilirannya, hal ini akan mengurangi iritasi atau sensitivitas pada hidung yang membuat kita sering mengupil.

- Gunakan semprotan hidung

Udara panas juga bisa membuat hidung kering sehingga kotoran pada hidung cepat menumpuk.

Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan semprotan hidung agar area hidung menjadi lembab.

Selain itu, semprotan hidung juga bisa menghilangkana kergen yang mengiritasi saluran hidung dan menghilangkan penumpukan lendir atau kotoran yang berlebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com