Di sisi lain, orang yang berkebun biasanya lebih legawa memasrahkan nasib hasil tanamannya pada alam atau tanaman itu sendiri.
Berkebun di rumah dapat mengurangi kebiasaan perfeksionis.
Saat berkebun, seseorang tidak bisa sepenuhnya mengontrol tanaman.
Terkadang ada gangguan hama, cuaca, dll. walaupun sang pemilik kebun sudah mengupayakan yang terbaik bagi kebunnya.
Dengan berkebun, seseorang yang terbiasa mengontrol segala sesuatunya agar sempurna bisa menyadari, dalam hidup banyak hal yang tidak bisa mereka kontrol.
Baca juga: 5 Dampak Sebutan Bodoh bagi Seseorang, Bisa Rusak Kesehatan Mental
Kegagalan demi kegagalan saat berkebun di rumah sebenarnya bagian dari proses pertumbuhan mental.
Ketika ada serangan hama, tanaman mati, atau layu, praktis orang yang berkebun jadi belajar dari kejadian tersebut.
Setiap kesalahan menjadi ladang pembelajaran yang baru dan membuat pengalaman semakin berkembang.
Selain itu, berkebun juga membuka ruang eksperimen bagi seseorang. Misalkan metode penyemaian baru atau penyiraman baru.
Percobaan tersebut turut menambah daftar pengalaman batin seseorang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan