Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ciri-ciri Depresi yang Tampak pada Aktivitas Sehari-hari

Kompas.com - 11/05/2020, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Depresi adalah masalah kesehatan mental serius yang membuat perasaan seseorang jadi negatif.

Menurut American Psychiatric Association (APA), depresi dapat menyebabkan pengidapnya merasa sedih dan kehilangan minat pada banyak hal.

Depresi juga dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, sehingga aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Baca juga: Bagaimana Dampak Stres Pandemi Corona pada Kesehatan Mental dan Fisik?

Gangguan kesehatan mental ini dapat menimpa siapa saja. Bahkan, pada orang yang hidup dalam kondisi serba ideal.

Beberapa penyebab depresi di antaranya:

  • Biokimia atau masalah kimia di otak
  • Genetika atau faktor keturunan dalam keluarga
  • Faktor lingkungan karena seseorang terus menerus terpapar kekerasan, pelecehan, kemiskinan, atau stres tinggi.

Gejala depresi bisa bervariasi, mulai dari tingkat ringan sampai berat tergantung derajat kondisi pengidap.

Baca juga: 5 Dampak Sebutan Bodoh bagi Seseorang, Bisa Rusak Kesehatan Mental

Melansir berbagai sumber, berikut kebiasaan sehari-hari yang bisa jadi ciri-ciri depresi:

1. Enggan keluar rumah

Beberapa pengidap depresi bisa malas keluar rumah selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Ada banyak alasan kenapa penderita depresi enggan keluar rumah.

Bisa jadi alasannya karena membenci diri sendiri. Sehingga, timbul pemikiran setiap orang yang ditemui di luar juga bakal tidak suka pada pengidap depresi.

Ada juga yang disebabkan rasa lelah akut. Sehingga, fisiknya seolah tak mampu keluar rumah.

Baca juga: Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan

2. Merasa bersalah setiap saat

Ilustrasi depresishutterstock Ilustrasi depresi
Rasa bersalah adalah perasaan yang normal, terutama saat seseorang melakukan suatu kesalahan.

Namun, saat depresi, pengidapnya bisa merasa bersalah pada segala sesuatu.

Rasa bersalah tersebut bahkan bisa muncul atas kesalahan yang di luar kuasa seseorang.

Misalkan bencana alam. Penderita depresi bisa merasa bersalah karena tidak dapat berbuat banyak pada korban bencana alam.

Rasa penyesalan itu akhirnya membuat pengidap depresi merasa diri mereka tidak berharga.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Depresi secara Alami dengan Olahraga

3. Malas menjaga kebersihan diri

Setiap orang sehat biasanya merawat diri sendiri dengan menjaga kebersihan.

Beberapa di antaranya lewat mandi, gosok gigi, mencuci rambut, ganti pakaian, bercukur, dan perawatan tubuh lainnya.

Namun, saat depresi datang, penderitanya bisa enggan atau malas mandi dan bersih-bersih diri sampai berminggu-minggu.

Membersihkan diri bisa menjadi kegiatan menguras tenaga bagi penderita depresi, karena mereka merasa tak punya energi.

Ada juga penderita depresi yang merasa dirinya tak berharga, sehingga tidak layak untuk bersih.

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Demam, Kok Bisa?

4. Susah beranjak dari tempat tidur

Ilustrasi tidur.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tidur.
Orang sehat biasanya membutuhkan tidur selama delapan jam setiap hari.

Namun, bagi penderita depresi, delapan jam tidak cukup. Mereka butuh tidur sepanjang hari.

Seringkali saat pengidap depresi bangun tidur, mereka merasa istirahatnya belum cukup. Mereka merasa tidak punya energi dan terus mengantuk.

5. Meyakini banyak orang membenci dirinya

Dalam hidup, terkadang ada orang yang suka dan benci pada diri kita.

Pola pikir tersebut tidak berlaku bagi penderita depresi. Mereka merasa membenci diri sendiri dan orang lain tidak ada yang menyukai mereka.

Persepsi kebencian pada diri sendiri dan dari orang sekitar ini membuat orang depresi tertekan.

Baca juga: Musik Bisa Hilangkan Stres, Bagaimana Caranya?

6. Emoh membersihkan tempat tinggal

Ilustrasi pria dan rumah berantakanshutterstock Ilustrasi pria dan rumah berantakan
Sama seperti mandi dan bersih-bersih diri, pengidap depresi biasanya juga emoh membersihkan tempat tinggal.

Beberapa penderita depresi merasa tak layak hidup di lingkungan yang bersih.

Sikap apatis pada lingkungan sekitar dan tempat tinggal itu juga dapat menyamarkan aroma tak sedap.

Ada juga pengidap depresi yang emoh bersih-bersih saat ini karena akan mengerjakannya nanti setelah depresi berlalu.

Depresi menghabiskan banyak energi emosional dan fisik, sehingga bersih-bersih tidak termasuk daftar prioritas untuk mendesak segera dikerjakan.

Ciri-ciri depresi di atas adalah gambaran umum masalah perilaku pengidap depresi.

Namun, bisa jadi orang dengan kondisi berbeda atau normal juga mengalaminya.

Untuk memastikan diagnosis depresi, baiknya orang yang punya gejala depresi berkonsultasi dengan tenaga medis profesional di bidang kesehatan mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau