Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Air Fryer Bikin Masakan Lebih Sehat?

Kompas.com - 14/05/2020, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan, banyak orang kepincut bisa menikmati sajian gorengan yang dimasak dengan air fryer.

Alat memasak air fryer digadang-gadang bisa memberikan kenikmatan gurih dan renyah setara gorengan, namun lebih minim lemak dan kalori ketimbang gorengan biasa.

Tak pelak, popularitas air fryer jadi melonjak beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Margarin dan Mentega, Mana yang Lebih Sehat?

Selama ini, gorengan masih menjadi momok dari berbagai masalah kesehatan berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, sampai kanker.

Berikut penjelasan apa itu air fryer, serta efek positif dan negatif mengonsumsi sajian alat masak air fryer.

Apa itu air fryer?

Melansir Healthline, air fryer adalah alat dapur dengan tenaga listrik yang dapat digunakan untuk mengoreng bahan masakan dengan penggunaan minyak yang minim.

Air fryer dapat digunakan untuk menggoreng daging, kentang, sampai kue kering.

Kendati sama-sama bisa menghasilkan tampilan dan tekstur renyah pada masakan, cara kerja air fryer berbeda dengan penggorengan biasanya.

Air fryer bekerja dengan mengedarkan udara panas di sekitar makanan.

Alat ini juga menghasilkan reaksi kimia yang dalam dunia kuliner dikenal sebagai efek Maillard.

Efek kimia yang melibatkan asam amino dan gula ini dapat menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.

Alih-alih merendam seluruh masakan dalam minyak seperti saat proses menggoreng makanan konvensional, air fryer cuma butuh satu sendok makan minyak untuk mendapat rasa dan tekstur yang sama dengan gorengan biasa.

Tak pelak, gorengan dari air fryer disebut sebagai gorengan alternatif yang lebih sehat karena lebih minim lemak dan kalori.

Baca juga: Dampak Negatif Makanan Cepat Saji pada Kesehatan

Air fryer lebih rendah lemak dan kalori

Ilustrasi menghitung kaloriBet_Noire Ilustrasi menghitung kalori
Makanan yang digoreng umumnya mengandung lebih banyak lemak dan kalori daripada teknik memasak lainnya.

Sebagai ilustrasi, dada ayam yang digoreng dengan minyak banyak mengandung lebih banyak lemak sekitar 30 persen daripada ayam panggang.

Sejumlah produsen air fryer mengklaim, alat memasak modern ini bisa mengurangi kandungan lemak gorengan sampai 75 persen.

Jumlah lemak tersebut dapat menurun dengan signifikan karena penggunaan minyak dalam masakan.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Untuk perbandingan, resep gorengan (deep fried) umumnya membutuhkan tiga cangkir (750 mililiter) minyak goreng. Sedangkan untuk air fryer, kebutuhan minyaknya satu sendok makan (15 mililiter).

Itu berarti, gorengan biasa membutuhkan minyak 50 kali lebih banyak ketimbang gorengan yang dimasak dengan air fryer.

Menurut Mayo Clinic, memasak dengan air fryer juga dapat memangkas kalori sampai 80 persen ketimbang menggoreng biasanya.

Konsumsi makanan tinggi kalori dapat membuat berat badan melonjak dan meningkatkan risiko obesitas.

Baca juga: Viral Teknik Masak 5 30 7, Ini Kata Ahli Gizi

Senyawa berbahaya dari gorengan

Ilustrasi gorenganRahul D Silva Ilustrasi gorengan
Tak hanya membuat makanan jadi tinggi lemak dan kalori, proses menggoreng makanan dengan minyak berlimpah dapat memicu timbulnya senyawa berbahaya akrilamida.

Senyawa akrilamida dapat terbentuk dalam makanan kaya karbohidrat yang dimasak dengan suhu tinggi.

Menurut International Agency for Research on Cancer, akrilamida adalah senyawa yang berpotensi memicu kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.

Menggoreng makanan dengan air fryer dapat menurunkan kadar akrilamida dari gorengan yang Anda konsumsi.

Satu studi menyebut, kandungan akrilamida dari gorengan air fryer lebih rendah 90 persen ketimbang gorengan biasa.

Namun, ahli juga memperingatkan, senyawa berbahaya lain masih bisa terbentuk selama memasak dengan menggunakan suhu tinggi, termasuk air fryer.

Beberapa senyawa tersebut di antaranya aldehida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Ketiga senyawa itu juga dapat meningkatkan risiko kanker (karsinogenik).

Baca juga: 5 Cara Memasak Telur agar Lebih Sehat

Pertimbangkan untuk meminimalkan gorengan

Ahli diet dari Cleveland Clinic Ariana Cucuzza, RD menyebut, mengonsumsi gorengan dari air fryer secara umum memang lebih baik gorengan biasa.

Kandungan kalori dan lemak dari gorengan air fryer lebih minim ketimbang gorengan biasa.

Namun, Cucuzza mewanti-wanti agar konsumsi segala jenis gorengan tetap diminimalkan.

Pasalnya, gorengan dari air fryer dan deep fried dimasak dengan suhu tinggi, sehingga masih memiliki risiko karsinogenik.

Cucuzza lebih menyarankan Anda mengonsumsi makanan yang dipanggang, dikukus, atau direbus ketimbang digoreng.

Namun, jika Anda ingin menggunakan air fryer untuk memangkas kalori dan lemak, ia merekomendasikan air fryer yang menggunakan plastik bebas BPA demi keamanan pangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau