Setelah mengidentifikasi penyebabnya, yang perlu kita lakukan adalah merasakan emosi dalam diri.
Apakah kita merasa kewalahan, marah, cemas atau putus asa, identifikasi apa yang kita rasakan dan beri nama emosi tersebut.
"Memang sangat sulit untuk mencoba mengenali emosi yang kita rasakan dan berusaha menormalkannya," kata Sulivan.
Sullivan menyarankan meluangkan waktu lima menit untuk merasakan emosi tersebut.
Setelah itu, lakukan hal positif yang membantu kita itu untuk melakukan koping atau mengurangi gejolak emosi tersebut.
"Penting bagi kita untuk menerima apa yang kita rasakan saat ini dan memprosesnya. Setelah itu, kita harus melakukan hal positif untuk mengatasinya," katan Sulivan.
Baca juga: Waspadai, Bahaya di Balik Nikmatnya Gorengan
Setiap orang memiliki mekanisme koping yang berbeda dalam menangani emosi dalam dirinya.
Namun, mekanisme koping yang umum dilakukan biasanya sebagai berikut:
Jika tidak bisa menemukan cara terbaik untuk menagani perasaan diri senduiri, Sulivan menyarankan agar kita segera mencari bantuan profesional kesehatan mental.
Tetap terhubung dengan orang lain adalah cara paling ampuh untuk mengatasi masa sulit.
Kita bisa terhubung dengan orang lain dalam berbagai cara, baik itu berupa obrolan video atau mengirim surat.
Banyak profesional kesehatan mental dan perilaku terlatih juga mengunjungi pasien melalui kunjungan virtual di masa pandemi ini.
Jadi, kondisi saat ini bukan halangan untuk Anda mendapatkan bantuan profesional.
Ketika ada begitu banyak ketidakpastian tentang masa depan, kita mudah sekali hanyut dalam pikiran negatif. Padahal, hal ini bisa membuat kita merasa cemas dan takut.
Daripada menyiksa pikiran dengan hal-hal yang belum pasti atau tidak bisa kita kendalikan, sebaiknya kita berfokus pada apa yang bisa kita lakukan atau kita kontrol saat ini.
Misalnya, kita dapat memilih apa yang kita konsumsi dan berapa banyak paparan berita yang kita dapatkan. Tetap fokus pada masa kini akan membuat pikiran kita lebih tenang.