KOMPAS.com - Olahraga rutin adalah salah satu jalan untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang berusia 18-64 tahun berolahraga sedikitnya 150 menit olahraga setiap minggu.
Olahraga rutin ini bertujuan untuk mengontrol tekanan darah sampai kadar gula darah.
Baca juga: 3 Gerakan Olahraga Sederhana di Rumah Bermodal Kursi
Namun, beberapa orang yang baru memulai rutinitas olahraga barangkali pernah kaget saat berada di atas timbangan.
Alih-alih melihat berat badannya turun, mereka justru mendapati angka timbangan berat badannya melonjak.
Ahli kebugaran dari Cleveland Clinic, Dr. Gary Calabrese, DPT., menyebut olahraga tapi berat badan bertambah adalah kondisi yang wajar. Terutama saat awal memulai rutinitas.
"Perubahan berat badan ini dipengaruhi massa otot. Namun jangan khawatir, perubahan ini menuju ke arah positif," jelas Calabrese.
Baca juga: Bersih-bersih Rumah Bisa Bakar Lebih Banyak Kalori, Begini Caranya
Beberapa bulan di awal memulai program olahraga rutin, tubuh secara alami mengalami perubahan.
Gerakan olahraga baru memberikan tekanan pada serat otot. Tekanan ini menimbulkan robekan mikro dan peradangan.
"Stres, peradangan, robekan kecil pada serat otot ini dapat menahan air di dalam tubuh. Itu bagian dari proses penyembuhan," kata Calabrese.
Air yang tertahan tersebut dapat menambah bobot tubuh orang yang baru mulai berolahraga.
Baca juga: Mengenal Quarantine 15, Biang Berat Badan Naik saat Pandemi Corona
Glikogen atau gula yang diubah sel otot menjadi glukosa adalah sumber energi untuk otot.
Ketika berolahraga secara teratur, tubuh menyimpan lebih banyak glikogen. Penyimpanan glikogen ini juga membutuhkan air.
Praktis, bobot tubuh Anda bisa sedikit bertambah karena kandungan air dalam tubuh meningkat.