KOMPAS. com - Pinjal atau kutu kucing (Ctenocephalides felis) bisa menjadi biang penyakit yang membahayakan manusia.
Kutu kucing dapat membawa bakteri Bartonella henselae biang penyakit cat scratch disease (CSD) serta bakteri Yersinia pestis penyebab penyakit pes .
Kedua penyakit akibat infeksi yang dibawa kutu kucing ini bisa berdampak fatal apabila tidak ditangani secara tepat.
Baca juga: Gatal Akibat Tungau: Gejala dan Cara Mengatasi
Berikut gejala infeksi akibat digigit kutu kucing pada manusia:
Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri Bartonella henselae yang dibawa kutu kucing.
Kucing yang tampak sehat bisa menyebabkan infeksi CSD saat terinfeksi bakteri Bartonella.
Dalam beberapa studi, bakteri Bartonella ditemukan dalam darah sepertiga kucing sehat, terutama anak kucing.
Penyakit ini kerap menjangkiti anak-anak di bawah 15 tahun, terutama yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Baca juga: Berapa Lama Reaksi dari Gigitan Nyamuk Demam Berdarah?
Gejala CSD karena digigit kutu kucing yang paling umum adalah:
Gejala lain yang bisa timbul di antaranya infeksi mata, nyeri otot parah, sampai pembengkakan otak.
Jika ada beberapa gejala di atas, baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Belajar dari Tantri KotaK, Ini 7 Cara Agar Ibu Hamil Bebas Toksoplasma
Penyakit ini bisa berkembang menjadi infeksi yang merenggut nyawa apabila tidak segera diobati.
Kucing dapat menyebarkan penyakit pes ke orang sekitarnya dengan membawa kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini menyerang dalam berbagai bentuk, di antaranya bubonik, septikemia, dan pneumonik.