Pes bubonik merupakan penyakit paling umum akibat gigitan kutu kucing.
Gejala penyakit ini di antaranya kelenjar getah bening di area sekitar gigitan kutu jadi nyeri hebat, membengkak, dan kemerahan.
Sekitar dua sampai enam hari setelah digigit kutu kucing, penderita akan mengalami demam tinggi, kedinginan, sakit otot, sakit kepala, dan lemah.
Dengan perawatan medis yang tepat dan cepat, 90 persen pasien dapat bertahan hidup.
Tanpa pengobatan yang tepat, bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan penyakit berkembang menjadi pes septikemia.
Baca juga: Memelihara Kucing atau Anjing Bantu Meredakan Stres, Anda Tertarik?
Pes septikemia bisa terjadi dari komplikasi pes bubonik.
Penyakit ini juga bisa timbul saat bakteri Y. pestis masuk ke aliran darah setelah seseorang kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Gejala awal pes septikemia adalah mual, muntah, diare, dan nyeri perut.
Tanda-tanda lain infeksi bakteri dari gigitan kutu kucing ini di antaranya pendarahan di bawah kulit, memar, ada darah di urine, kotoran BAB, maupun mimisan.
Beberapa penderita yang tidak segera ditangani juga bisa mengalami syok, gagal ginjal, susah bernapas, sampai meninggal dunia.
Dengan perawatan yang tepat, sebanyak 80 persen penderita bisa bertahan hidup.
Baca juga: Terapi Pelihara Kucing Ampuh Tingkatkan Kemampuan Sosial Anak Autisme
Pes pneumonik sangat jarang terjadi. Kondisi ini bisa terjadi saat bakteri Y. pestis menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Pes pneumonik juga bisa disebabkan komplikasi pes septikemia.
Gejala pes pneumonik di antaranya demam tinggi, kedinginan, sakit kepala hebat, nyeri dada, pernapasan cepat, napas pendek-pendek, dan batuk berdarah.
Tanpa penanganan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.