Pikiran yang terlalu fokus atau khawatir pada permasalahan yang belum selesai juga membuat banyak orang sulit menutup mata di malam hari.
Tentunya, ini turut berdampak pada kualitas tidur kita. Hal ini akan membuat kita merasa lelah dan sulit produktif di pagi hari.
"Selain itu, kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan mengambil keputusan dan respons emosional terhadap aktivitas normal sehari-hari," ucapnya.
Banyak orang membawa tekanan dalam hidupnya hingga ke tempat tidur sehingga sulit memejamkan mata.
Memang tidak mudah untuk melupakan stres yang hinggap di pikiran kita. Namun, memikirkan hal tersebut hingga berlarut-larut hanya akan membuat kita sulit beristirahat.
"Sebisa mungkin lupakan semua permasalahan yang terjadi agar kita bisa tidur," kata Foldvary-Schaefer.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Menurut Foldvary-Schaefer, meluakan permasalahan hidup ketika waktu tidur tiba memang perlu latihan.
Namun, komitmen untuk mengurangi stres ketika waktu tidur tiba bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Baca juga: Hati-Hati, Sering Pakai Ponsel Berisiko Alami Sindrom Carpal Tunnel
Memikirkan permasalahan hidup yang membuat stres saat berada di tempat tidur hanya akan membuat otak kita mengasosiasikan kamar tidur kita sebagai tempat yang tidak nyaman.
Akibatnya, kita tidak bisa merasa rileks dan memejamkan mata untuk beristirahat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.