Cairan dari vagina ini dapat menyediakan lingkungan ideal, agar sperma bisa berenang dari saluran vagina ke dalam rahim.
Lendir mirip putih telur juga bisa membantu sperma bertahan di dalam lingkungan vagina yang kondisinya lebih asam.
Jika tidak ada lendir ini, sperma tidak bisa berenang atau bertahan di dalam rahim.
Baca juga: 6 Posisi Bercinta Bagi Pasangan yang Sedang Mendambakan Momongan
Keluarnya lendir seperi putih telur ini terjadi seiring perubahan siklus menstruasi.
Mulai setelah menstruasi, lendir dari rahim berubah dari cairan lengket menjadi lebih kental, lalu berair, dan akhirnya seperti putih telur.
Setelah masa ovulasi berlalu, lendir dari rahim akan kembali mengering dan kembali ke siklus lendir yang lengket.
Dalam kondisi normal, tubuh wanita mengeluarkan lendir seperti putih telur ini selama dua sampai lima hari dalam setiap bulan.
Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur
Jika Anda melihat lendir seperti putih telur ini lebih sering atau jarang dari dua sampai lima hari setiap bulan, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Kondisi ini bisa mengganggu kesuburan wanita, karena rahim tidak ideal digunakan untuk pertemuan sperma dan sel telur.
Selain itu, keputihan juga bisa jadi tidak normal atau bermasalah saat keluarnya lendir dari vagina disertai rasa gatal. Hal itu bisa jadi tanda infeksi jamur.
Sedangkan keputihan yang berwarna kuning kehijauan bisa jadi gejala infeksi bakteri.
Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?
Anda juga perlu mengunjungi dokter saat keluarnya lendir dari vagina disertai:
Keputihan yang bermasalah umumnya bisa hilang setelah menjalani perawatan dalam hitungan hari.
Jika infeksi berlanjut, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter karena rentan mengganggu kesuburan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan