Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Bercinta Saat Hamil Sesuai Trimester

Kompas.com - 14/06/2020, 20:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Muncul gariah pada wanita untuk tetap berhubungan badan saat hamil adalah hal yang wajar.

Namun, beberapa wanita mungkin ragu untuk melakukan aktivitas seks tersebut karena khawatir membahayakan diri dan janin.

Padahal, dengan memperhatikan kondisi dan posisi, Anda bisa saja berhubungan seks dengan suami secara aman tanpa harus takut.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menyatakan wanita boleh saja berhubungan badan saat hamil asal kehamilannya bukan termasuk kehamilan yang memiliki risiko tinggi.

Baca juga: Apakah Boleh Berhubungan Badan Saat Hamil 2 Bulan?

Posisi seks saat hamil yang aman

dr. Andy menerangkan, seiring bertambahnya usia kehamilan, wanita sangat mungkin akan mengalami nyeri punggung dan penambahan berat badan. Kondisi it dapat memengaruhi gairah seksual dan kenyamanan saat berhubungan intim.

Maka dari itu, kiranya penting bagi para wanita dan pasangan perlu tahu posisi berhubungan seks saat hamil yang aman sesuai trimester kehamilan.

Berikut ini beberapa posisi berhubungan badan saat hamil yang disarankan sesuai usia kehamilan:

1. Trimester pertama (0-13 minggu)

dr. Andy sebenarnya tidak merekomendasikan wanita hamil berhubungan badan saat usia kehamian baru memasuki trimester awal.

Hal itu dikarenakan, pada usia kehamilan ini, janin maupun plasenta (ari-ari) masih dalam tahap pertembangan awal.

Baca juga: 3 Posisi Bercinta untuk Mendukung Terjadinya Kehamilan

Dengan kata lain, usia kehamilan di bawah 3 bulan termasuk masa rawan untuk terjadinya gangguan perkembangan janin maupun plasenta.

Dia menyebut, berhubungan badan saat hamil pada trimester pertama bisa memicu terjadinya kontraksi pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan implantasi embrio.

“Kantung kehamilan beserta embrio dan plasentanya bisa terlepas saat terjadi kontraksi pada rahim,” terang Andy saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Namun, jika gairan berhubungan badan saat hamil pada trimester pertama ini tak terhindarkan, ibu hamil disarankan memilih posisi seks yang paling aman, misalnya misionaris atau man on top.

“Namun, perlu diingat bahwa hubungan seks tersebut tetap harus dilakukan secara hati-hati karena pada trimester awal kehamilan janin masih rentan terhadap risiko keguguran karena guncangan,” jelas dia.

Meski demikian, dr. Andy berpendapat, pada umumnya, hubungan badan dengan pasangan pada trimester pertama kehamilan akan sedikit terganggu karena adanya perubahan hormonal yang menyebabkan mual, muntah, dan sebagainya, sehingga bisa menurunkan gairan seks.

Jika terjadi hal demikian, ibu hamil sebaiknya menjalin komunikasi dengan pasangan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?

2. Trimester kedua (14-27 minggu)

Pada trimester kedua, keluhan morning sickness pada ibu hamil biasanya mulai menghilang hingga gairah seks kembali muncul.

Namun, dr. Andy menyarankan lebih baik ibu hamil melakukan hubungan intim di atas usia kehamilan 16 minggu. Alasannya, usia kehamilan ini sudah lebih aman atau lebih kuat.

“Meski demikian, kondisi tiap wanita atau kehamilan bisa berbeda-beda tergantung dari kualitas embrio, dan kualitas implantasinya,” kata dia.

Selain itu, yang perlu diingat, pada trimestes kedua perut ibu hamil mulai membesar karena janin di dalam rahim sedang bertumbuh.

Untuk menyikapi kondisi tersebut, ada beberapa posisi berhubungan badan yang disarankan dilakukan pada trimester kedua kehamilan.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Kehamilan Menurut Dokter Obgyn

Berikut ini posisi seks yang bisa dicoba:

  • Posisi menyamping

Berhubungan badan saat hamil dengan posisi menyamping (side by side) memungkinkan lebih banyak lagi kontak secara fisik daripada posisi spooning atau menyendok. Tetapi, penetrasi pada posisi seks ini kemungkinan akan lebih sulit dilakukan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu penetrasi adalah ibu hamil dan pasangan saling mengaitkan kaki ke pantat pasangan.

Posisi ini dinilai cukup nyaman dilakukan ibu hamil pada trimester kedua selama tidak ada beban dari badan pasangan.

  • Posisi woman on top

Posisi woman on top dikenal sebagai posisi berhubungan badan yang paling nyaman dilakukan bagi ibu hamil.

Posisi ini pasalnya dapat menghindari tekanan pada bagian perut.

Selain itu, posisi woman on top dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Namun, pada usia kehamilan yang lebih tua, ibu hamil mungkin akan lebih mudah merasa capek jika berhubungan badan dengan posisi ini.

Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Laki-laki

3. Trimester ketiga (28-41 minggu atau waktu melahirkan)

Memasuki trimester ketiga kehamilan, perut ibu hamil jelas akan semakin membesar.

Maka dari itu, pilihlah posisi berhubungan seks yang paling nyaman dan aman.

Bagi sebagian ibu hamil, memasuki trimester akhir, gairah seks mereka mungkin akan menurun. Namun, pada sebagian ibu hamil lainnya, bisa jadi malah mengalami peningkatan gairan seks pada trimester ketiga.

Berikut beberapa posisi seks saat hamil yang bisa dicoba pada trimester ketiga:

  • Woman on top

Posisi woman on top termasuk posisi ideal yang sebenarnya bisa dilakukan kapan saja saat wanita hamil. Tapi, posisi ini menuntut kesimbangan.

Jadi, apabila keseimbangan mengganggu hubungan badan karena faktor perut yang telah membesar dan lain sebagainya, ibu hamil mungkin lebih baik berada dalam posisi berbaring.

  • Posisi spooning

Posisi spooning atau menyendok juga merupakan posisi yang cukup nyaman dilakukan oleh ibu hamil karena tidak ada tekanan di perut dan wanita bisa bergerak dengan lebih leluasa.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Persalinan Normal Bikin Bentuk Vagina Berubah?

Saat melakukan posisi berhubungan badan ini, pasangan dapat memosisikan diri di belakang tubuh ibu hamil dan mencoba berbagai sudut yang memungkinkan adanya penetrasi.

Boleh berhubungan badan saat hamil 8 bulan

dr. Andy menjelaskan, wanita dengan usia kehamilan 8 bulan sebenarnya boleh saja berhubungan badan. Hanya perlu dipertimbangkan, sperma dari pasangan mengandung senyawa prostaglandin yang bisa merangsang terjadinya persalinan.

"Tidak ada batasan wanita hamil boleh berhubungan badan, namun para pasangan kiranya perlu tahu dan mewaspadai bahwa sperma mengandung senyawa prostaglandin," jelas Andy.

Baca juga: Cara Merapatkan Vagina Setelah Melahirkan Secara Normal

Dia membeberakan ada beberapa kondisi lain di mana ibu hamil dianjurkan untuk tidak berhubungan badanm, di antaranya yakni:

  • Ibu hamil mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
  • Ibu hamil membocorkan cairan ketuban
  • Serviks mulai terbuka sebelum waktunya (ketidakmampuan serviks)
  • Plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks (plasenta previa)
  • Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur

dr. Andy menegaskan, dalam berhubungan intim, yang terpenting adalah mengomunikasikannya dengan pasangan. Dia berharap semuanya tidak memaksakan diri demi kesehatan ibu hamil dan calon buah hati.

Posisi berhubungan badan saat hamil sesuai trimester bisa dipelajari untuk menentukan langkah yang tepat untuk menjaga ibu hamil dan janin tersebut.

Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau