Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Mendengkur Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung?

Kompas.com - 16/06/2020, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang pernah mendengkur saat tidur.

Kondisi ini biasanya dianggap hanya sebagai akibat dari kelelahan.

Sementara, beberapa orang telah menyadari bahwa mendengkur bisa disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti hidung atau saluran pernapasan yang tersumbat akibat alergi atau sinusitis.

Baca juga: Bagaimana Tidur yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?

Selain itu, kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan seseorang mendengkur saat tidur.

Orang dengan berat badan berlebih pasalnya cenderung memiliki jaringan tenggorokan yang tebal, sehingga menghalangi saluran pernapasan.

Tapi, apakah benar mendengkur bisa jadi gejala penyakit jantung juga?

Kaitan mendengkur dengan penyakit jantung

Dalam Buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan yang disusun Nutrifood Research Center pada 2014, dijelaskan bahwa mendengkur saat tidur bisa jadi prediksi terjadinya serangan jantung.

Maka dari itu, apabila pasangan atau ada anggota keluarga yang mendengkur saat tidur, Anda lebih baik mengawasinya dulu daripada langsung dibangungkan dan menyuruhnya pindah tempat tidur.

Dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur atau kondisi yang dinamakan Obstructive Sleep Apnea (OSA), pasalnya dapat berakibat buruk bagi tubuh.

Sleep apnea dapat membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang lama.

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena speep apnea memiliki kenaikan risiko terkana serangan jantung lebih tinggi 40 persen dibanding dengan orang yang tidurnya nyenyak atau tanpa mendengkur.

Baca juga: Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan Jantung

Faktor risiko sleep apnea

Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah berat badan dan orang-orang yang kegemukan sering mengalami sleep apnea saat tidur.

Berita baiknya, menurunkan berat badan adalah strategi yang tepay untuk mengurangi mendengkur, sekaligus menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, serta risiko terkana diabetes mellitus.

Namun, orang yang tidak mengalami sleep apnea saat tidur mendengkur belum tentu juga terbebas dari bahaya kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Hubungan Seks yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Henry Ford Hospital di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa dengkuran tanpa sleep apnea pun ternyata berhubungan dengan penebalan pembuluh nadi di leher (carotid artery).

Dalam jangka waktu panjang, gejala ini dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah, yang kemudian berkembang menjadi berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.

Meski belum banyak studi yang menunjukkan hasil serupa, bukan berarti Anda akan mengabaikan saja dengkuran pasangan atau anggota keluarga lainnya, bukan?

Jika orang yang mendengkur mengalami kegemukan, dukunglah mereka untuk bisa menurunkan berat badan hingga ideal.

Ajak juga mereka untuk berkonsultasi dengan dokter apabila dengkurannya sudah mengganggu tidurnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur di Lantai Sebabkan Paru-paru Basah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau