KOMPAS.com - Bangun tidur dengan kondisi dada terasa sakit dan sesak bisa bikin khawatir.
Seperti dilansir Healthline, jika dada sakit dan sesak saat bangun tidur yang berlangsung cepat dan hanya sekali, bisa jadi kondisi tersebut bukan masalah kesehatan serius.
Namun Apabila bangun tidur dada terasa sakit dan sesak tanpa sebab jelas, Anda perlu lebih berhati-hati.
Terutama jika rasa tidak nyamannya tidak hilang dalam hitungan menit, bisa jadi hal itu tanda penyakit jantung, paru-paru, atau pencernaan.
Baca juga: Bangun Tidur Kepala Pusing sampai Berputar, Bisa Jadi ini Penyebabnya
Berikut beberapa penyebab bangun tidur dada terasa sakit dan sesak:
Melansir Medical News Today, sakit di dada bagian tengah atau kiri dapat menjadi tanda penyakit jantung, salah satunya angina.
Angina atau angin duduk adalah sakit dada akibat penyakit jantung koroner. Nyeri atau sakit dada ini disebabkan jantung tidak menerima cukup pasokan darah kaya oksigen.
Angina menyebabkan dada terasa sakit, sesak seperti dihimpit, atau berat di dada. Rasa tidak nyaman ini dapat merembet ke leher, rahang, lengan, bahu, dan punggung.
Baca juga: 11 Penyebab Dada Bagian Tengah Sakit Saat Bangun Tidur
Peradangan adalah respons alami sistem kekebalan tubuh saat menghadapi penyakit, cedera, atau infeksi.
Jenis peradangan jantung di antaranya perikarditis (membran jantung), miokarditis (otot jantung), dan endokarditis (pelapis bilik dan katup jantung).
Tanda peradangan jantung selain sakit dada dan sesak di antaranya detak jantung abnormal, susah napas, demam, kedinginan, batuk sampai berdarah, nyeri otot, dan kaki atau tungkai bengkak.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Gejala serangan jantung di antaranya sakit dada yang kadang meluas sampai ke leher, lengan, punggung, bahu, atau perut bagian atas.
Selain sakit dada, tanda serangan jantung lain yakni sesak napas, keluar keringat dingin, kelelahan, mual, dan pusing.
Apabila bangun tidur dada terasa sakit dan sesak yang dialami terkait masalah jantung, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter.
Tidak seperti sakit dada yang berhubungan dengan penyakit jantung, nyeri dada terkait pernapasan dapat memengaruhi kedua sisi dada dan diafragma.
Infeksi virus dan bakteri dapat memicu peradangan di saluran dan kantung udara paru-paru.
Selain sakit dada, infeksi paru-paru dan dada dapat menimbulkan gejala sesak napas, susah bernapas, batuk berdahak atau berdarah, demam, meriang, dan kelelahan.
Baca juga: 5 Penyebab Telapak Kaki Sakit Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Bronkospasme terjadi ketika otot saluran pernapasan mengerut dan mengencang, sehingga saluran udara terhimpit.
Kondisi ini dapat memicu sakit dada dan sesak napas, susah bernapas, serta kelelahan akut.
Bronkospasme bisa disebabkan asma, gangguan paru obstruktif kronik (PPOK), dan bronkitis kronis.
Gejala hipertensi paru di antaranya sakit dada, detak jantung cepat, sesak napas, lelah, dan tidak berselera makan.
Emboli paru adalah kondisi parah yang bisa mengancam jiwa.
Kondisi ini disebabkan gumpalan darah terbentuk di arteri salah satu paru. Sehingga jaringan paru-paru tidak mendapat pasokan darah kaya oksigen.
Emboli paru memicu sakit dada atau punggung bagian atas, sesak, kaki bengkak dan kemerahan, serta batuk darah.
Baca juga: Pneumotoraks: Gejala dan Penyebab
Pneumotoraks terjadi ketika udara di ruang antara paru-paru dan dinding dada menekan paru-paru.
Udara ini mencegah paru-paru mengembang, sehingga paru-paru kolaps.
Gejala pneumotoraks di antaranya sakit dada sampai terasa nyeri tajam, terkadang hanya di satu sisi paru-paru.
Berbeda dengan sakit dada pada gangguan jantung dan pernapasan, sakit dada karena masalah pencernaan umumnya tidak menyebar ke area lain.
Selain rasa sakit, terkadang juga timbul sensasi panas di dada (heartburn), ada rasa asam di mulut, susah menelan, dan bau asam di mulut.
Baca juga: Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Sakit dada dan sesak disertai perut kembung dan mual bisa jadi tanda masalah pencernaan ulkus peptikum.
Ulkus peptikum adalah terbentuknya luka di lapisan lambung atau usus kecil. Luka ini dapat menimbulkan nyeri di perut dan meluas sampai ke dada.
Selain sakit dada dan sesak saat bangun tidur, ulkus peptikum juga menimbulkan gejala mual, muntah, sendawa, kembung, BAB berdarah, dan penurunan berat badan.
Baca juga: Tenggorokan Kering saat Bangun Tidur, Bisa Jadi ini Penyebabnya
Jika Anda punya masalah kesehatan tulang rusuk atau pankreatitis, penyebab sakit dada dan sesak saat bangun tidur bisa karena masalah tersebut.
Cedera tulang rusuk termasuk memar, patah, atau retak bisa membuat saat bangun tidur dada terasa sakit dan sesak.
Ada banyak penyebab kenapa saat bangun tidur dada terasa sakit dan sesak. Untuk memastikan penyebabnya, periksakan diri ke dokter.
Dokter akan memeriksa riwayat medis pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan tes untuk menentukan diagnosis yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.