KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi merupakan kondisi yang kerap diabaikan banyak orang.
Padahal, kondisi ini sering dianggap berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah seperti penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari Juga Bisa Jadi Tanda Hipertensi
Merangkum dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi yang disebut hipertensi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah sendiri adalah kekuatan yang diberikan darah pada pembuluh darah. Tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja.
Tekanan darah yang tinggi berarti jantung terpaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh.
Sayangnya, tanpa pemeriksaan tekanan darah, kondisi ini kerap tak disadari. Ini karena banyak orang tidak memiliki gejala khusus.
Ini membuat hipertensi dijuluki "silent killer". Untuk itu, memastikan tekanan darah selalu terkontrol sangat penting dilakukan.
Selain melalukan pemeriksaan rutin, Anda juga perlu mengetahui apa saja penyebab dari kondisi tekanan darah tinggi.
Menukil dari Mayo Clinic, ada dua jenis tekanan darah tinggi bergantung penyebabnya.
1. Hipertensi primer
Pada kebanyakan orang dewasa, penyebab tekanan darah tinggi ini tidak dapat diidentifikasi. Jenis hipertensi ini cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
2. Hipertensi sekunder
Pada jenis hipertensi ini, orang memiliki penyebab tertentu mengalami tekanan darah tinggi.
Hipertensi sekunder cenderung muncul secara tiba-tiba.
Baca juga: Perbedaan Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder
Kabar buruknya, jenis hipertensi ini bisanya menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibanding hipertensi primer.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder di antaranya:
Selain penyebab, Anda juga perlu mengetahui faktor risiko apa saja yang memungkinkan seseorang mengembangkan kondisi hipertensi.
Dikutip dari laman resmi NHS, seseorang berisiko tinggi mengalami hipertensi jika:
Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor di atas, ada baiknya segera mengubah pola hidup Anda.
Baca juga: Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.