Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 05/07/2020, 10:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu
  • Efek samping obat tertentu
  • Keracunan makanan
  • Adanya penyakit lain maupun gangguan psikologis

Cara mengatasi diare pada anak

Diare pada umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu 1-2 hari. Namun, para orangtua tidak boleh memandang sebelah mata penyakit ini.

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Pada kasus parah dan tanpa penanganan, diare bisa juga menjadi penyebab kematian.

dr. Shelvy menyarankan beberapa hal berikut sebagai cara mengobati diare pada anak:

  • Apabila anak masih menyusu air susu ibu (ASI), teruskan pemberian ASI untuk megganti cairan tubuh anak yang hilang karena diare
  • Apabila anak sudah bisa minum selain ASI, berikan cairan rehidrasi oral (CRO). CRO atau yang lebih dikenal sebagai oralit adalah cairan yang dikemas khusus mengandung air dan elektrolit untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi saat diare. Selalu siapkan cairan oralit untuk mengganti cairan yang keluar setelah diare
  • Berikan obat zinc 10 hari berturut-turut untuk mengurangi keparahan diare pada anak dan mencegah kekambuhan setelah beberapa lama
  • Berikan antibiotic selektif untuk juga mengurangi keparahan diare pada anak
  • Berikan makanan atau minum berkuah atau jus segar sebagai upaya untuk mengembalikan cairan yang hilang

Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering agar tidak membebani kerja organ pencernaan

“Lanjutkan pemberian makanan yang mengandung tinggi energi setelah sembuh dari diare,” tambah dia.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Batuk Berdahak dan Obat Batuk Kering

Kapan anak harus dirawat di RS?

dr. Shelvy memberikan rambu-rambu kepada para orangtua mengenai indikasi anak harus dirawat di RS karena mengidap diare.

Berikut ini beberapa gejala diare pada anak yang menjadi pertimbangan bagi orangtua untuk segera membawa mereka ke RS:

  • Buang air besar cair terus menerus dengan disertai darah
  • Mulai ada tanda-tanda dehidrasi
  • Tidak mau makan atau minum seperti biasa
  • Status gizi yang abnormal seperti sangat kurus
  • Demam
  • Muntah terus menerus

Gejala diare pada anak

Anak-anak yang sedang mengalami diare sangat rentan terkena dehidrasi.

Dehidrasi pada anak-anak saat diare disebabkan oleh pola BAB yang jadi lebih sering serta akibat dari muntah-muntah dan demam.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Batuk

dr. Shelvy menerangkan sedikitnya ada tiga derajat dehidrasi yang bisa menjadi gejala diare pada anak.

Berikut ini penjelasan mengenai 3 derajat dehidrasi dan ciri-cirinya:

1. Tanpa dehidrasi

  • Pada keadaan ini, buang air kecil (BAK) anak masih biasa
  • ASI diteruskan, tidak perlu membatasi atau mengganti dengan makanan, termasuk susu formula
  • Dapat diberikan CRO 5-10 ml/kgBB setiap BAB

2. Gejala dehidrasi ringan-sedang

  • Anak terlihat haus dan BAK mulau berkurang
  • Mata terlihat agak cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir kering
  • Anak harus diberikan cairan rehidrasi di bawah pengawasan tenaga medis atau bisa dibawa ke rumah sakit
  • ASI diteruskan, makanan tidak perlu dibatasi

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

3. Gejela dehidrasi berat

  • Gejala sama seperti pada dehidrasi ringan-sedang disertai dengan napas yang cepat dan dalam, sangat lemas, kesadaran menurun, denyut nadi cepat, dan kekenyalan kulit sangat menurun
  • Anak harus segera dibawa ke RS untuk mendapatkan rehidrasi melalui infus

Cara mencegah diare pada anak

dr. Shelvy menyampaikan, risiko diare pada anak bisa dicegah dengan beberapa cara berikut:

  • Menjaga kebersihan lingkungan, terutama sumber air minum
  • Pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang
  • Membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah BAK atau BAB, juga setelah memegang benda kotor
  • Memberikan ASI pada anak berusia kurang dari 2 tahun untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya
  • Memberikan vaksin rotavirus

Baca juga: Batuk Berdahak Bisa Jadi Gejala Virus Corona, Ini yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau