KOMPAS.com - Lembap dan risih mungkin itu yang terlintas dalam benak banyak wanita ketika membahas keputihan.
Bagi wanita, keputihan adalah kondisi yang paling banyak dikeluhkan. Ya, kondisi ketika keluar lendir atau cairan dari vagina ini kerap membuat bingung para perempuan.
Apalagi, lendir atau cairan dari vagina tersebut kerap berubah warnanya. Hal ini sering bikin bertanya apakah kondisi ini normal?
Baca juga: 6 Tanda Keputihan Bermasalah dan Cara Penanganannya
Kabar baiknya, keputihan sebenarnya adalah kodisi alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.
Cairan tersebut diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim yang akan membawa sel mati dan bakteri keluar sehingga organ intim terlindung dari infeksi.
Meski begitu, setiap warna keputihan tetap memiliki arti bagi kesehatan Anda. Berikut panduannya.
Keputihan dengan warna merah atau kecokelatan biasanya hasil pendarahan dalam periode menstruasi. Jika masih dalam periode menstruasi, maka hal ini adalah normal.
Tetapi jika Anda mengalaminya sepanjang bulan, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan seperti infeksi.
Melansir dari Medical News Today, jika kondisi ini terjadi ketika Anda sudah mengalami menopause atau tidak menstruasi selama setidaknya satu tahun, segera konsultasikan pada dokter.
Hal ini bisa menjadi tanda kanker endometrium.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.