Penelitian yang diberi nama "Proyek Plasma Konvensional COVID-19 Nasional AS" itu telah diterbitkan dalam The Journal of Clinical Investigation pada Maret 2020.
Dalam riset tersebut, peneliti berpendapat bahwa terapi plasma darah konvalensen memiliki manfaat potensial untuk pengobatan Covid-19.
Gagasan mengenai penggunaan plasma darah ini telah ada sejak akhir abad ke 19 ketika fisiolog Emil von Behring dan ahli bakteriologi Kitasato Shibasaburou menemukan antibodi yang ada dalam komponen darah untuk melawan infeksi bakteri diptheria.
Sejak saat itu, dokter telah menggunakan terapi antibodi ini untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri dan virus, termasuk bentuk pneumonia, meningitis, dan campak.
"Jadi itu ide lama, dan saya pikir penelitian ini bertujuan untuk mengingatkan teman-teman saya, pihak berwenang, bahwa terapi ini untuk mengatasi pandemi ini," ucap Dr. Arturo Casadeval, selaku pemimpin riset.
Penelitian terbaru telah menunjukkan orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 telah mengembangkan antibodi yang dapat bereaksi terhadap virus corona.
“Sekarang ada beberapa penelitian yang menunjukkan ketika orang pulih dari virus, mereka memiliki antibodi penawar darah yang mampu membunuh virus,” tambah Dr. Casadevall.
Baca juga: Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Meski demikian, Dr Casadevall menyatakan terapi ini bisa saja tidak berjalan efektif karena kebanyakan pasien merespon terapi terlalu lambat.
Riset yang diterbitkan dalam National Library of Medicine juga menyebut terapi ini bisa menyebabkan reaksi alergi dan anafilaksis, cedera paru akut dan hemolisis pada beberapa orang.
Efek samping bisa ringan hingga fatal, tergantung kondisi tubuh orang tersebut.
Itu sebabnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga menyetujui penggunaan terapi ini hanya untuk situasi darutat.
Terlepas dari hal itu, terapi ini memberi harapan baru untuk mengakhiri pandemi Covid-19 daripada pemberian vaksin dan obat yang pengembangannya membutuhkan waktu lebih lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.