KOMPAS.com - Dalam kondisi normal, orang biasanya kehilangan rambut sampai 100 helai per hari.
Rambut rontok lebih dari jumlah tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran akan botak.
Tak hanya mengganggu penampilan, rambut rontok juga bisa jadi gejala suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Putih Tumbuh di Usia Muda
Melansir Medical News Today, penyebab rambut rontok bisa beragam.
Rambut rontok bisa disebabkan perubahan hormon, seperti pengguna pil KB, ibu hamil, atau kondisi pascapersalinan.
Menarik rambut terlalu kencang, stres, berat badan turun drastis, masalah tiroid, penuaan, dan efek samping obat dan kemoterapi juga bisa memicu rambut rontok.
Infeksi jamur dan penyakit autoimun juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Selain itu, penyebab rambut rontok yang cukup umum adalah kekurangan asupan nutrisi, vitamin, atau mineral tertentu.
Dengan beragam penyebab rambut rontok, cara mengatasi rambut rontok tak cukup hanya mengandalkan sampo dan kondisioner.
Melansir American Academy of Dermatology Association (AADA), penggunaan sampo dan kondisioner untuk mengatasi rambut rontok perlu dibarengi upaya yang mendukung kesehatan rambut.
Baca juga: Panduan Aman ke Salon dan Tempat Potong Rambut saat Pandemi Corona
Berikut beberapa tips mengatasi rambut rontok menurut AADA:
Ahli merekomendasikan agar pemilik rambut rontok menggunakan sampo yang ringan dan bisa menjaga kelembaban alami rambut.
Setelah pakai sampo, usahakan untuk menggunakan pelembab untuk mengurangi rambut rusak, rambut bercabang, dan rambut kusam.
Baca juga: Cara Menghilangkan Mata Panda dengan Tomat