KOMPAS.com - Popularitas kombucha sebagai minuman sehat naik daun beberapa waktu belakangan.
Minuman ini jamak dijajakan di kafe, restoran, sampai mengisi rak sejumlah supermarket.
Kombucha jamak disebut sebagai minuman sehat dengan klaim manfaat melancarkan pencernaan, mendongkrak imun, menjaga kesehatan hati, sampai jantung.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Fryer Bikin Masakan Lebih Sehat?
Melansir Time, kombucha adalah minuman fermentasi teh hijau atau hitam, gula, ragi, dan bakteri.
Minuman ini diyakini berasal dari China sejak 2.000 tahun silam.
Hal yang khas, cara membuat kombucha dilakukan dengan menambahkan koloni bakteri hidup dan ragi yang dikenal sebagai symbiotic colony of bacteria and yeast (SCOBY).
SCOBY ditambahkan ke teh manis dan dibiarkan terfermentasi selama beberapa minggu sampai menjadi minuman bercita rasa manis sedikit asam.
Baca juga: Margarin dan Mentega, Mana yang Lebih Sehat?
Kombucha memang mengandung vitamin B, antioksidan, dan probiotik.
Namun komposisi nutrisi minuman tersebut bervariasi, tergantung bahan dan cara pembuatannya.
Sejumlah produsen membuat kombucha dengan kalori 30 kkal dan gula 2-8 gram per porsi.
Jumlah kalori dan gula dalam kombucha tersebut jauh lebih sedikit ketimbang jus dalam kemasan atau soda.
Kendati memiliki kalori dan gula lebih rendah, namun para ahli gizi menyebut belum ada bukti sahih yang menyebut kombucha sehat dan baik untuk tubuh.
Menurut profesor gizi dari UCLA, Dr. Zhaoping Li, klaim kesehatan kombucha selama ini baru mengembangakn temuan riset manfaat teh.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Garam Himalaya Lebih Sehat dari Garam Biasa?
Makanan jenis ini juga jamak bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan menjaga keseimbangan mikroba di usus.