4. Stres
Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi tubuh.
Tekanan darah dan kolesterol darah orang stres cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika stresnya sudah terkendali.
Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya
5. Kurang olahraga
Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Begitu juga sebaliknya, olahraga yang dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol baik.
Selain itu, olahraga sangat bermanfaat untuk menekan kolesterol total dan kolesterol jahat, membakar trigliserida, serta menurunkan berat badan.
6. Faktor usia dan jenis kelamin
Kadar kolesterol total cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Sementara, kadar kolesterol HDL wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria.
Oleh sebab itu, wanita yang telah memasuki masa menopaus dilaporkan lebih rentan mengalami kolesterol tinggi dibanding pria lansia.
Untuk mencegah terjadinya penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke akibat kolesterol tinggi, maka siapa saja sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar lemak darah secara rutin.
Nilai kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi.
Sedangkan, jika nilanya mencapai 240 mg/dL atau lebih, termasuk tingkat kolesterol tinggi.
Baca juga: Daging Sapi, Ayam, atau Ikan, Mana yang Paling Rentan Picu Kolesterol Tinggi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.