KOMPAS.com - Stroke ringan dalam dunia medis dikenal sebagai mini stroke atau Transient Ischemic Attack (TIA).
Melansir Better Health, stroke ringan disebabkan penyumbatan sementara pembuluh darah arteri di otak.
Pembuluh darah arteri di leher bertugas memasok darah ke kepala. Arteri ini memiliki banyak cabang pembuluh darah yang mengarah ke otak.
Begitu salah satu pembuluh darah tersebut tersumbat sementara oleh pembekuan darah atau serpihan lemak, gejala stroke ringan bisa muncul.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?
Selain itu, penyebab stroke ringan lainnya bisa karena pendarahan atau pembuluh darah kecil di dalam otak pecah.
Melansir Medicine Net, beberapa tanda dan gejala stroke ringan di antaranya:
Baca juga: Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan
Penderita stroke ringan bisa merasa sembuh dalam waktu satu sampai lima menit.
Tak jarang penderita tak lagi merasakan gejala penyakitnya atau merasa sembuh total tak sampai 24 jam.
Namun, penderita stroke ringan tetap perlu mendapatkan perawatan medis. Pasalnya, stroke ringan juga termasuk keadaan darurat medis.
Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter tak jarang merekomendasikan penderita stroke ringan agar dirawat inap di rumah sakit untuk dipantau, dites, diberi obat, atau diberi tindakan pembedahan.
Baca juga: Istri Pukul Suami Penderita Stroke, Waspada Gejala Caregiver Burnout
Kendati penderita merasakan stroke ringan bisa sembuh dalam waktu relatif singkat, namun jangan sekali-kali menganggap enteng penyakit ini.
Seringkali gejala penyakitnya sudah hilang ketika penderita diperiksa dokter.
Namun, penting bagi penderita melaporkan detail gejala stroke yang sudah dialami.
Menurut American Stroke Association (ASA), stroke ringan adalah tanda serangan stroke.
Berdasarkan data (ASA), sebanyak 7-40 persen penderita stroke telah merasakan serangan stroke ringan sebelum mengalami serangan stroke pertama.
Selain itu, sepertiga penderita stroke ringan dilaporkan terserang stroke selang setahun setelah serangan stroke ringan.
Pastikan penderita stroke ringan mendapatkan pertolongan medis segera setelah serangan.
Evaluasi yang cepat dan identifikasi stroke yang cepat dapat mencegah serangan stroke di kemudian hari.
Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda
Punya riwayat keluarga yang menderita stroke, usia di atas 55 tahun, punya riwayat penyakit anemia sel sabit.
Mengetahui faktor risiko stroke dan menjalankan gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegah stroke ringan.
Selain lakukan pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala dan lakukan kebiasaan:
Dengan menjalankan langkah hidup sehat di atas, stroke ringan bisa dicegah sekaligus kesehatan secara keseluruhan bisa terjaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.