KOMPAS.com – Penyakit jantung bisa sangat berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung dan kematian mendadak.
Penyebab penyakit jantung pada umumnya adalah adanya penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.
Kondisi itu kemudian menghambat aliran darah menuju jantung, sehingga suplai oksigen dan nutrisi di otot dan jaringan di sekitar jantung berkurang.
Baca juga: 9 Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai
Tidak seperti otot tubuh lainnya, otot jantung sayangnya tidak memiliki kemampuan beregenerasi.
Jadi, apabila terdapat sedikit saja kerusakan, maka dapat berakibat fatal bagi tubuh.
Semakin lama serangan jantung terjadi, maka kian banyak pula kerusakan yang muncul di jantung.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat mengenali dan menghindari berbagai faktor risiko yang dapat menjadi penyebab penyakit jantung.
Secara umum, faktor risiko penyebab penyakit jantung dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni faktor risiko yang tidak dapat dihindari dan faktor risiko yang dapat dihindari.
Berikut ini adalah ragam faktor risiko penyebab penyakit jantung yang perlu diwaspadai tersebut:
Faktor risiko penyebab penyakit jantung yang tidak dapat dihindari
1. Keturunan
Melansir American Heart Association, keturunan atau riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung yang tak dapat dihindari.
Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner
Jadi, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui, apakah ayah, ibu, kakek, nenek, atau saudara pernah menderita penyakit berbahaya ini.
Mengetahui riwayat kesehatan keluarga dapat membantu Anda menghindari penyakit jantung maupun stroke.
Jika Anda ternyata memiliki riwayat keluarga, tentu Anda tak bisa menangkal hal tersebut.
Ini berarti Anda harus menurunkan risiko terkena penyakit jantung dengan senantiasa melakukan pola hidup sehat atau meminimalisiri faktor risiko yang dapat dihindari.
2. Usia
Melansir Health Line, risiko penyakit jantung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Pada umumnya, risiko yang lebih besar terjadi ketika usia seseorang telah mencapai 40 tahun.
Baca juga: Beda Sesak Napas Akibat Penyakit Jantung dan Gangguan Paru
3. Jenis kelamin
Pria dilaporkan cenderung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dibanding wanita.
Namun, setelah memasuki masa usia lanjut, wanita bisa lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibanding pria.
Hal itu terjadi karena pada fase menopause, estrogen, yakni hormon yang melindungi wanita dari kerusakan dan penyempitan pembuluh darah akan menurun secara drastis.
Faktor risiko penyebab penyakit jantung yang dapat dihindari
4. Stres
Melansir Medical News Today, stres yang berkelanjutan dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Kondisi ini disebabkan oleh tungginya produksi hormon andrenalin dan zat katekolamin di dalam tubuh.
5. Kurang gerak
Aktivitas fisik yang kurang adalah salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung koroner.
Pasalnya, aktivitas fisik yang kurang identik dengan potensi mengalami kegemukan.
Obesitas dapat menyebabkan otot jantung tidak bergerak dengan baik, sehingga risiko penyakit jantung koroner pun bisa semakin meningkat.
Baca juga: Bagaimana Kadar Gula Darah Tinggi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung?
6. Merokok
Rokok terbukti mengandung nikotin yang apabila masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah yang lama-kelamaan berdampak pada pengerasaan pembuluh darah.
7. Kolesterol tinggi
Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Kandungan kolesterol jahat yang beredar dalam darah lama-kelamaan akan menumpuk di dinding arteri, sehingga menimbulkan plak yang mengakibatkan arteri menjadi kaku dan pembuluh darah kian menyempit.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?
8. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memegang peran besar terhadap terjadinya penyakit jantung.
Pasalnya, hipertensi dapat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh.
Akibatnya, otot jantung kiri membesar, sehingga pemompaan darah di jantung menjadi tidak lagi efisien dan dapat menyebabkan kerusakan organ vital tersebut.
9. Diabetes mellitus
Tingginya kadar gula dalam darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah yang merupakan penyebab dari penyakit jantung maupun stroke.
10. Obesitas
Obesitas dapat memengaruhi kadar lipid plasma yang cenderung memperberat proses aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2
Selain itu, obesitas juga bisa memperberat kerja jantung secara terus menerus, sehingga kurang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.