Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ejakulasi Tertunda: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasi

Kompas.com - 04/08/2020, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bagi pasangan, kepuasan untuk urusan ranjang selalu memiliki berpengaruh besar pada keharmonisan hubungan.

Sayangnya, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kepuasan aktivitas seksual pasangan.

Jika sebagian pria dibingungkan dengan masalah ejakulasi dini, sebagian lainnya justru dibuat pusing dengan ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation.

Baca juga: Waspada Ejakulasi Tertunda, Bisa Kurangi Kualitas Bercinta

Ejakulasi tertunda berkebalikan dengan ejakulasi dini.

Melansir dari Mayo Clinic, ejakulasi tertunda adalah kondisi di mana pria memerlukan stimulasi seksual dalam waktu yang lama untuk mencapai orgasme dan ejakulasi air mani.

Bahkan, pada beberapa pria dengan kondisi ini, mereka tidak dapat ejakulasi sama sekali.

Hal ini tentu akan berpengaruh besar pada Anda dan pasangan dalam melakukan hubungan seksual.

Dirangkum dari Medical News Today, kondisi yang mempengaruhi sekitar satu hingga 4 persen pria ini juga bisa memicu sejumlah masalah lain seperti kecemasan, libido rendah, dan ketidakpuasan seksual.

Pada sebagian besar pria, masalah ejakulasi tertunda terjadi sementara waktu saja. Dengan kata lain ada perawatan untuk mengatasi hal ini.

Namun, pada beberapa pria, kondisi ini adalah gangguan seumur hidup.

Gejala ejakulasi tertunda

Melansir dari Healthline, ada beberapa gejala yang muncup pada pria dengan ejakulasi tertunda.

  • Membutuhkan lebih dari 30 menit stimulasi seksual untuk mencapai orgasme atau ejakulasi
  • Hanya bisa ejakulasi dengan stimulasi oral atau masturbasi
  • Tidak dapat ejakulasi sama sekali

Akibat kondisi ini, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam hubungan seksual atau frustrasi.

Baca juga: Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya

Bahkan, tak jarang beberapa pasangan harus menghentikan aktivitas seksual mereka karena kelelahan, iritasi fisik, tak dapat mempertahankan ereksi, atau permintaan dari pasangan.

Berdasarkan kondisinya, ejakulasi tertunda dapat terjadi seumur hidup. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan orgasme dan ejakulasi sejak menginjak pubertas atau kedewasaan seksual.

Ada pula kasus ejakulasi tertunda situasional atau ketika kondisi ini terjadi pada saat atau jenis stimulasi tertentu saja.

Penyebab ejakulasi tertunda

Kondisi kesulitan orgasme pada pria ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah psikologis, kondisi kesehatan kronis, hingga konsumsi obat-obatan.

Beberapa faktor psikologis yang bisa menjadi dasar kondisi ini misalnya saja:

  • Pengalaman traumatis seperti pelecehan, masalah hubungan, hubungan dengan orangtua, atau pola pengasuhan seksual yang kurang tepat
  • Kemarahan yang tidak tersalurkan
  • Keengganan menikmati kesenangan
  • Tabu pada keyakinan agama atau budaya tertentu
  • Takut kehamilan
  • Kehilangan kepercayaan diri
  • Stres kerja
  • Depresi
  • Masalah hubungan dengan pasangan
  • Perbedaan antara realitas dan fantasi seksual

Baca juga: Ejakulasi Setiap Kali Dekat dengan Wanita, Tanda Penyakit Apa?

Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan ejakulasi tertunda, di antaranya:

  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Kerusakan saraf tulang belakang
  • Operasi prostat
  • Infeksi prostat atau kemih
  • Neuropati atau stroke
  • Hormon tiroid rendah
  • Cacat lahir yang menyebabkan proses ejakulasi terganggu
  • Ejakulasi retrograde, di mana air mani mundur ke dalam kandung kemih dan tidak keluar dari penis
  • Terlalu sering masturbasi
  • Gaya masturbasi yang tidak dapat ditandingi dengan hubungan seksual, misalnya kecepatan atau tekanan tinggi
  • Bertambahnya usia yang menurunkan sensitivitas terhadap rangsangan seksual

Selain itu, beberapa obat-obatan juga dapat mempengaruhi kondisi ini seperti:

  • Beberapa antidepresan
  • Obat tekanan darah tinggi tertentu
  • Diuretik tertentu
  • Beberapa obat antipsikotik
  • Beberapa obat anti-kejang
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Konsumsi obat-obatan rekreasional

Komplikasi ejakulasi tertunda

Sekilas, ejakulasi tertunda seperti tidak mempunyai pengaruh besar pada tubuh. Meski begitu, kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

Ejakulasi tertunda dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri dan harga diri seperti perasaan tidak mampu, gagal, dan negatif.

Tak jarang, kondisi ini membuat pria frustrasi, takut gagal, hingga membuatnya menghindari ketertarikan seksual dengan orang lain.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya:

  • Hilangnya kenikmatan seksual
  • Kecemasan tentang seks
  • Ketidakmampuan untuk menghamili pasangan atau infertilitas pada pria
  • Libido rendah
  • Stres dan gangguan kecemasan
  • Konflik dalam hubungan dengan pasangan

Cara mengatasi ejakulasi tertunda

Perawatan dan pengobatan ejakulasi tertunda selalu didasarkan pada penyebabnya.

Untuk itu, saat memeriksakan diri, sebaiknya jujurlah mengenai kondisi Anda.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa obat yang mungkin Anda terima misalnya:

  • Cyproheptadine (Periactin), yang merupakan obat alergi
  • Amantadine (Symmetrel), yang merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson
  • Buspirone (Buspar), yang merupakan obat anti kecemasan
  • Merawat penyalahgunaan narkoba dan alkoholisme

Jika penyebab ejakulasi tertunda adalah masalah psikologis, beberapa konseling mungkin membantu untuk mengatasi depresi, kecemasan, atau ketakutan.

Selain itu, terapi seksual juga dapat disarankan oleh dokter untuk mengatasi hal ini. Jenis terapi juga dapat dilakukan sendiri maupun bersama pasangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau