KOMPAS.com - Kanker payudara adalah penyakit yang mempengaruhi tubuh dan pikiran.
Orang yang telah didiagnosis mengalami kanker payudara rentan stres dan mengalami perubahan fisik yang turut memperburuk kondisi mentalnya.
Perubahan fisik yang memperburuk kesehatan mental pasien ini biasanya terjadi karena efek dari pengobatan kanker yang dijalani.
Baca juga: Yang Terjadi saat Kanker Payudara Mengalami Metastasis
Berikut berbagai perubahan fisik yang terjadi selama menjalani perawatan kanker payudara:
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut karena efeknya bisa mempengaruhi sel-sel folikel rambut. Kondisi ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah menjalami kemoterapi.
Namun, kerontokan rambut ini hanya bersifat sementara dan akan selesai setelah pasien berhenti menjalani kemoterapi.
Perawatan kanker payudara dapat mengganggu produksi hormon dan menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
Kondisi ini juga bisa membuat pasie mengalami hal berikut:
Beberapa wanita bisa kembali memiliki siklus menstruasi yang teratur setelah menghentikan proses pengobatan.
Namun, ada pula yang tidak lagi mengalami siklus menstruasi atau mengalami menopause, di mana kondisi ini kerap terjadi pada wanita di atas 40 tahun.
Limfedema adalah suatu kondisi di mana cairan menumpuk di berbagai bagian tubuh dan menyebabkan pembengkakan.
Biasanya, hal ini terjadi di arena payudara, lengan, dan tangan, usai melakukan operasi.
Untuk mengurangi pembengkakan, pasien bisa melakukan pengobatan dengan bantuan spesialis lymphedema atau melakukan terapi khusus.
Baca juga: 8 Tanda Awal Kanker yang Harus Diwaspadai
Terapi radiasi pada pasien kanker payudara juga bisa menimbulkan ruam di kulit. Dalam beberapa kasus, kondisi ruam bisa sangat parah.
Terapi radiasi juga bisa membuat area payudara terasa keras atau bengkak. Selain itu, metode pengobatan ini juga bisa menyebabkan hal berikut:
rambut rontok
kelelahan ekstrik
kerusakan saraf dan jantung
pembengkakan lengan atau limfedema.
Banyak pasien kanker payudara mengalami kenaikan ebrat badan saatmenjalami perawatan.
Kenaikan berat badan yang signifikan selama pengobatan terkait dengan risiko mengembangkan penyakit yang berhubungan dengan obesitas, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Pertambahan berat badan ini biasanya disebabkan oleh kemoterapi, obat steroid yang berbeda, atau terapi hormon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.