Berkat deteksi dan pengobatan dini, jumlah kematian akibat penyakit kolorektal dilaporkan sempat mengalami penurunan hingga 25 persen selama beberapa tahun terakhir.
Pada kasus kanker kolorektal, BAB keluar darah bisa menjadi indikasi awal adanya penyakit berbahaya ini.
8. Penyakit divertikular
Ada dua jenis penyakit diverticular, yakni divertikulosis dan divertikulitis.
Keduanya dapat muncul dengan disertai nyeri dan dapat menyebabkan darah pada tinja.
Divertikulosis terjadi ketika kantong atau divertikula (divertikulum tunggal) terbentuk di usus besar.
Baca juga: Proses Pencernaan Makanan dan Waktu Normal yang Dibutuhkan Tubuh
Divertikula ini tumbuh dari kelemahan pada dinding kolon dan terkadang tumbuh hingga beberapa sentimeter.
Meskipun secara klasik dikaitkan dengan diet rendah serat, penyebab pasti dari divertikula tersebut tidak diketahui.
Pendarahan dari divertikula dapat dihentikan selama endoskopi atau operasi perut.
Ketika divertikula terinfeksi, kondisi divertikulitis terjadi.
Divertikulitis dapat diobati dalam pengaturan rawat inap atau rawat jalan, dan antibiotik mungkin diperlukan.
Jika pembedahan dianggap perlu, dokter biasanya menunggu sampai infeksi telah diobati terlebih dahulu.
9. Kolitis iskemik
90 persen dari semua kasus kolitis iskemik terjadi pada orang tua. Kondisinya bisa akut atau kronis.
Kondisi penyebab BAB berdarah ini terjadi saat aliran darah ke usus besar tidak memadai akibat terjadi pembekuan darah atau sumbatan bekuan darah atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.
Selain darah di tinja, kolitis iskemik juga bisa muncul sebagai diare, keinginan BAB yang sulit ditahan, sakit perut, hingga muntah-muntah.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit
Sebagian besar kasus kolitis iskemik berlangsung dalam waktu singkat dan sembuh dengan sendirinya.
Sementara, pada kasus yang lebih parah, seseorang yang menderita colitis iskemik perlu dirawat di rumah sakit untuk menerima cairan infus dan antibiotik.
Namun, sekitar 20 persen orang yang mengalami kolitis iskemik membutuhkan pembedahan.
Meski penyebab BAB berdarah Anda mungkin saja bukan termasuk kondisi medis yang serius, tapi penting untuk tetap bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi yang dialami.
Beberapa orang mungkin tergoda untuk mengabaikan BAB keluar darah dan berharap darahnya hilang dengan sendirinya.
Namun, perlu diingat bahwa penyebab BAB berdarah bisa saja adalah kanker koleorektal yang dapat mengancam jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.