Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/08/2020, 13:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Buang air besar (BAB) berdarah bisa membuat kepanikan tersendiri bagi yang mengalaminya.

Hal ini wajar karena BAB keluar darah bisa menjadi tanda adanya suatu masalah atau gangguan pada saluran pencernaan.

Pada kebanyakan kasus, jika darah yang keluar bersama tinja berwarna merah segar, menunjukkan adanya perdarahan di usus besar bagian bawah atau rektum.

Baca juga: Tumor Payudara Jinak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Sedangkan darah dengan warna merah yang lebih gelap dapat menjadi tanda perdarahan di usus kecil atau usus besar bagian atas.

Sementara, darah yang sangat gelap atau merah-hitam sering dikaitkan dengan pendarahan di lambung atau organ lain di sistem pencernaan.

Mempertimbangkan data riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, tes diagnostik, dan sebagainya, dokter dapat menyimpulkan etiologi atau penyebab BAB keluar darah.

Dalam semangat diagnosis banding, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab BAB berdarah yang patut diwaspadai:

Beberapa penyebab paling umum meliputi:

1. Perdarahan saluran pencernaan atas

Melansir Verywell Health, penyebab BAB keluar darah bisa berasal dari perdarahan saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal (GI) bagian atas .

Perdaraan saluran pencernaan atas yang cukup sering terjadi adalah perdarahan dari struktur anatomi proksimal ke ligamen Treitz, ligamen yang masih menjadi bagian dari usus dua belas jari.

Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Untuk memastikan apakah Anda mengalami perdarahan saluran pencernaan bagian atas, dokter biasanya perlu melakukan endoskopi.

Namun, sebelum endoskopi, dokter biasanya akan terlebih dulu melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, serta berbagai tes penunjang, seperti pemeriksaan darah dan rontgen.

Setelah tindakan resusitasi seperti stabilisasi jalan napas atau transfusi darah, pasien dengan perdarahan saluran pencernaan atas yang serius memerlukan pembedahan.

2. Fisura ani

Fisura ani adalah robekan yang terjadi pada dinding anus. Kondisi ini dapat menjadi penyebab BAB berdarah.

Tak hanya pada orang dewasa, fisura ani juga dapat pada bayi.

Robekan yang terjadi pada fisura ani biasanya disebabkan oleh sembelit atau BAB yang besar dan keras.

Baca juga: 14 Makanan Pelancar BAB untuk Mengatasi Sembelit

Untungnya, fisura ani biasanya sembuh dengan sendirinya.

Tindakan pelunakan feses dan penggunaan petroleum jelly atau krim lain dapat membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.

3. Polip

Istilah polip usus sebenarnya merujuk pada tonjolan apa pun yang muncul di usus.

Ada beberapa jenis polip yang dapat dibedakan dari bentuk dan histologinya.

Polip adenomatosa adalah jenis polip usus yang cukup umum terjadi, yakni mempengaruhi sekitar 25 persen orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.

Kondisi polip usus perlu diwaspadai.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau