Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 13/08/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Vaginosis bakterial adalah gejala klinis akibat pergantian Lactobacillus spp yang merupakan flora normal vagina, dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi.

Keluhan vaginosis bacterial, yakni dapat tanpa gejala keputihan atau dengan sedikit keputihan yang mempunyai bau amis seperti ikan, terutama setelah berhubungan seksual.

8. Herpes genitalis

Herpes genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Herpes simplex virus (HSV), terutama HSV tipe-2 yang sering bersifat berulang.

Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh

Gejala penyakit herpes genitalis, di antaranya yakni:

  • Rasa seperti terbakar dan gatal, beberapa jam sebelum timbulnya lesi
  • Kadang-kadang disertai gejala umum, misalnya lemas, demam, dan nyeri otot
  • Timbul gelembung-gelembung yang berkelompok dan mudah pecah
  • Gejala pada lesi awal dapat lebih berat dan lama
  • Pada bentuk ulang (rekurens), biasanya didahului oleh faktor pencetus, misalnya stres psikis, trauma, koitus yang berlebihan, makanan yang merangsang, alkohol, obat-obatan dan beberapa hal yang sulit diketahui

Komplikasi herpes genital dapat berupa kanker leher rahim, kehamilan lahir muda (prematur), kelainan kongenital, dan kematian.

9. Kondiloma akuminata

Kondiloma akuminata atau jengger ayam atau kutil kelamin adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Human Papilloma virus (HPV).

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Gejala jengger ayam di antaranya yakni:

  • Pada daerah yang sering terkena trauma saat berhubungan seksual, tumbuh bintil-bintil yang runcing seperti kutil, dapat membesar, sehingga menyerupai jengger ayam
  • Pada wanita, sering bersamaan dengan gejala keputihan, sedangkan pria, terutama dijumpai pada yang tidak disunat atau dengan imunitas terganggu

Komplikasi kutil kelamin dapat berupa, kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kulit kelamin.

10. HIV

HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh.

HIV di awal penyebarannya tidak akan menujukkan gejala, karena virus akan “tidur” sementara waktu.

Namun pada gilirannya, yakni ketika sistem imun melemah, HIV dapat berkembang menjadi AIDS yang sangat mematikan.

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

11. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Gejala trikomoniasis di antaranya, yakni:

  • Sering tanpa gejala, jika ada biasanya berupa duh tubuh vagina (keputihan) yang banyak dan berbau, warna kuning hijau, kadang-kadang berbusa
  • Kadang-kadang duh tubuh vagina yang banyak menimbulkan keluhan gatal dan perih pada vulva dan kulit di sekitarnya dan nyeri buang air kecil
  • Pada laki-laki, jarang memberikan keluhan, bila ada gejalanya berupa urethritis ringan
  • Keluhan lain, dapat berupa dyspareunia, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan intermenstrual

12. Kandidosis vaginalis

Kandidosis vaginalis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh hamur Candida (paling sering spesies albican), apatogen tetapi dapat menjadi patogen.

Baca juga: Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya

Infeksi ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau muncul karena kondisi tertentu, seperti stres, kelelahan, IUD yang lama pada pasangan usia subur.

 

Masa tunas sukar diketahui oleh karena penyakit ini mempunyai faktor pemicu, seperti kehamilan, diabetes, iritasi setempat, pemakaian obat-obatan (golongan imunosupresif, antibiotika, kontrasepsi hormonal).

Gejala kandidosis vaginalis di antaranya yakni:

  • Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan wanita
  • Pada keadaan tertentu, jamur ini meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, tidak berbau atau berbau asam, disertai rasa gatal panas dan kemerahan di area kelamin

Cara mencegah penyakit menular seksual

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Menunda berhubungan seks hingga berumur di atas 20 tahun karena senggama pertama pada usia 15-20 tahun paling berisiko mencetus keganasan leher rahim
  • Berperilaku sehat, termasuk menjaga kebersian alat reproduksi seperti, celana tidak ketat, sering bergantu pakaian dalam yang bersih, bahan celana dalam dari katun yang mudah menyerap keringan, dan berperilaku seksual yang sehat
  • Hindari seks pranikah, berganti-ganti pasangan
  • Mencari informasi yang benar tentang risiko penularan infeksi menular seksual
  • Gunakan kondom ketika berperilaku seksual berisiko tinggi
  • Segera berobat bila ada gejala-gejala IMS
  • Jangan mengobati diri sendiri dengan antibiotik tanpa resep dokter

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau