KOMPAS.com – Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada remaja adalah masalah yang penting karena tak hanya mempunyai risiko penyakit tertentu, tapi juga dapat memengaruhi kebugaran dan daya konsentrasi.
Oleh sebab itu, sejumlah masalah gizi pada remaja perlu diwaspadai.
Melansir Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang diterbitkan Kemenkes RI, setidaknya ada tiga masalah gizi pada remaja yang paling sering dijumpai, yakni anemia, kurang energi kronik (KEK), dan gizi lebih (obesitas).
Baca juga: Kurang Darah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Berikut ini penjelasannya:
1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
Anemia di masyarakat dikenal juga dengan sebutan kurang darah.
Anemia berbeda dengan tekanan darah rendah.
Batas anaemia, apabila Hb:
Penyebab anemia pada dasarnya adalah ketidakseimbangan antara konsumsi bahan makanan sumber zat besi yang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat besi.
Baca juga: Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah
Selain asupan zat besi yang kurang dari kebutuhan, anemia juga dapat disebabkan oleh faktor risiko tertentu, misalnya:
Gejala anemia pada remaja dapat dikenali dengan 5 L, yakni letih, lemah, lesu, lelah, dan lalai.
Selain itu, sering juga disertai dengan keluhan pusing dan mata berkunang-kunang.