Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebiasaan Membunyikan Punggung Berbahaya?

Kompas.com - 19/08/2020, 07:40 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang memiliki kebiasaan sesaat setelah bangun pagi dengan menggeliat lalu membunyikan sendi-sendi punggung hingga terdengar suara "krek".

Kebiasaan ini memang kerap membuat rasa nikmat sekaligus lega seperti melakukan peregangan.

Baca juga: Pilih Kasur dan Bantal dengan Tepat Bisa Sembukan Nyeri Punggung

Bahkan, tak hanya sesaat setelah bangun tidur saja, kebiasaan ini juga sering dilakukan saat badan terasa lelah atau otot terasa kaku.

Namun, pertanyaannya, apakah kebiasaan membunyikan punggung ini bisa berbahaya?

Secara umum, kebiasaan membunyikan punggung bukan hal yang buruk. Hanya saja, Anda tidak boleh melakukannya terus menerus.

Apalagi jika Anda melakukannya beberapa kali dalam sehari.

"Sesekali itu tidak apa-apa, tetapi menggertakkan punggung Anda setiap hari bisa menyebabkan tulang rawan aus hingga memicu rasa sakit atau mungkin tendon dan ligamen robek," ungkap Armin Tehrany, ahli bedah ortopedi dikutip dari Business Insider.

Dalam laporan Healthline, menggertakkan sendi juga bisa membuat peregangan ligamen di sekitarnya.

Hal ini kemudian dapat menyebabkan kondisi seperti ketidakstabilan terus menerus dan berisiko terkena osteoartritis.

Tak hanya itu, menggertakkan punggung kronis bisa membuat seseorang mengalami hipermobilitas atau rentang gerak yang tidak normal pada persendian.

Boleh dilakukan, asal...

Meski boleh dilakukan sesekali, tapi meminta tolong teman tidak kompeten untuk menggertakkan punggung Anda bisa berakibat buruk.

Salah-salah, Anda justru mungkin mengalami kerusakan tulang atau otot.

Baca juga: Nyeri Punggung Terasa Mengganggu, Atasi dengan 6 Cara Berikut

"Ketika seseorang membantu membunyikan punggung, bisa jadi mereka memilih sendi tulang belakang yang tidak spesifik dan menekannya pada posisi ekstrem untuk mengeluarkan suara retakan," tutur terapis fisik Jeffrey Yellin.

Jika memang ingin melakukannya, Anda bisa memilih bantuan profesional seperti ahli fisioterapi.

Tetapi, jika hal itu juga tidak bisa menjadi pilihan, maka lebih baik melakukannya sendiri.

"Sangat sulit bagi Anda untuk membunyikan punggu sendiri, karena secara naluriah tubuh ingin melindungi diri dari bahaya," kata Ferhan Asghar, asisten profesor bedah orotpedi di UC Health.

Kalaupun bisa, ada baiknya Anda membatasi diri untuk melakukan hal ini. Yellin mengingatkan, terlalu sering membunyikan punggung bisa menyebabkan tulang belakang tidak stabil dan tidak sejajar.

Alernatif lain

Untuk tujuan meredakan ketegangan otot, Anda bisa memilih peregangan dibanding membunyikan punggung.

Tehrany bahkan menganjurkan lebih baik melakukan peregangan setelah mandi air hangat dibanding menggertakkan punggung.

Caranya, setelah mandi air hangat dan mengeringkan diri, perlahan membungkuklah ke depan dengan tumpuan di pinggang.

Pertahankan posisi tersebut selama 15 hingga 30 detik atau selama Anda merasa nyaman.

Baca juga: 5 Cara Mudah Atasi Nyeri Punggung saat Hamil

Hal ini bisa membantu meredakan ketegangan di punggung dan bahu tanpa merusak sendi.

Dapat berbahaya

Kebiasaan membunyikan punggung juga bisa menjadi hal yang berbahaya. Hal ini diungkap oleh Dr. Christopher Anselmi dari Hospital for Special Surgery's Integrative Care Center di New York City.

"Cracking atau membunyikan sendi dapat berakibat buruk jika menjadi sebuah kebiasaan," kata Anselmi dikutip dari Fox News.

"Sendi punggung terdiri dari ligamen, tendon, dan struktur jaringan lunak lain yang dapat aus dari waktu ke waktu. Gerakan yang tidak semestinya dilakukan dapat menyebabkan kerusakan dini," tambahnya.

Saat Anda membunyikan punggung terus menerus, risiko cedera tulang punggung meningkat.

Untuk itu, meski tidak berbahaya, lebih baik berhati-hati dalam melakukan hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com