Menurut studi, sebanyak 90 persen atau kebanyakan kasus toksoplasmosis tidak bergejala, sehingga kerap diabaikan.
Namun, beberapa penderita merasakan gejala infeksi toksoplasma seperti:
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, terkadang penderita juga mengalami nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit perut, ruam, dan gejala gangguan saraf.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak
Pada orang dengan daya tahan tubuh lemah seperti penderita AIDS, pasien kanker, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ, gejala infeksi toksoplasma bisa lebih parah, di antaranya:
Jika toksoplasma komplikasinya menjangkau paru-paru, penderita bisa merasakan sesak napas, demam, batuk kering, sampai gagal napas.
Baca juga: Ini Fakta di Balik Anggapan Otak Tak Bisa Berpikir Jika Belum Minum Kopi
Ibu hamil yang mengalami toksoplasmosis saat hamil atau enam minggu sebelum hamil, anaknya bisa mengalami toksoplasmosis bawaan.
Anak tersebut bisa tidak menunjukkan gejala apapun saat lahir. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada bayi, gejala yang muncul biasanya:
Infeksi toksoplasma yang dialami ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko kematian janin atau bayi lahir prematur.
Jika Anda memiliki masalah daya tahan tubuh lemah, sedang hamil, atau program hamil, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani tes saat merasa terkena infeksi toksoplasma.
Salah satu pencegahan komplikasi infeksi toksoplasma berujung radang otak yang terbaik adalah dengan melakukan deteksi dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.