Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Tak Hanya Covid-19

Kompas.com - 12/09/2020, 12:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Hidung adalah indra penciuman yang bertugas mengidentifikasi bau atau aroma.

Hidung tidak bisa mencium bau dapat memengaruhi banyak hal.

Tanpa kemampuan mengenali suatu aroma, kepekaan indra perasa ikut berkurang.

Baca juga: Cara Mengatasi Mimisan pada Hidung dengan Cepat

Melansir WebMD, dalam kondisi normal indra penciuman bekerja lewat suatu proses.

Prosesnya dimulai dari munculnya rangsangan dari molekul yang dilepaskan zat mengandung aroma tertentu.

Zat beraroma tersebut lantas merangsang sel saraf indra penciuman di bagian atas hidung. Sel saraf lalu mengirimkan informasi otak untuk mengidentifikasi bau.

Apabila proses tersebut terganggu, kepekaan hidung untuk mencium bau bisa berkurang atau hilang sama sekali.

Dalam dunia medis, hidung tidak bisa mencium bau dikenal dengan anosmia. Masalah kesehatan ini dapat berlangsung sementara atau permanen.

Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Mimisan sampai Kapan Perlu Waspada

Berikut beberapa penyebab kenapa hidung tidak bisa mencium bau yang perlu Anda waspadai:

1. Iritasi selaput lendir pelapis hidung

Dilansir dari Healthline, iritasi pada selaput lendir yang melapisi indra penciuman dapat menyebabkan hidung tidak dapat mencium bau.

Iritasi pada selaput lendir ini bisa muncul karena:

  • Infeksi sinus
  • Flu biasa
  • Efek samping merokok
  • Influenza
  • Alergi
  • Radang selaput hidung
  • Pilek

Baca juga: Kenapa Vaksin Influenza Penting di Masa Pandemi Corona?

2. Penyumbatan saluran hidung

Hidung tidak bisa mencium bau juga bisa disebabkan munculnya penghambat yang menghalangi jalannya udara ke hidung. Beberapa di antaranya karena:

  • Tumor
  • Polip hidung
  • Kelainan bentuk tulang di dalam hidung

3. Ganguan pada otak atau saraf

Ilustrasi hidungshutterstock Ilustrasi hidung
Hidung memiliki reseptor yang bertugas mengirimkan informasi melalui saraf ke otak.

Anosmia dapat terjadi jika salah satu bagian dari proses atau jalur ini rusak. Beragam gangguan pada otak atau saraf dapat memicu kondisi ini, di antaranya:

  • Usia tua, biasanya kemampuan indra penciuman menurun mulai usia 60 tahun
  • Penyakit Alzheimer
  • Tumor otak
  • Penyakit Huntington
  • Masalah hormonal
  • Kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroid)
  • Efek samping obat tertentu
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit Parkinson
  • Skizofrenia
  • Epilepsi
  • Diabetes
  • Paparan bahan kimia yang merusak saraf hidung
  • Cedera otak atau kepala
  • Operasi otak
  • Kurang gizi dan vitamin
  • Efek samping terapi radiasi
  • Efek samping konsumsi alkohol dalam jangka panjang
  • Stroke
  • Infeksi virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19)

Baca juga: Tak Peka Bau dan Rasa Bisa Jadi Gejala Infeksi Virus Corona

4. Masalah genetik

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat terlahir tanpa indra penciuman karena masalah genetik.

Kondisi ini dikenal dengan anosmia kongenital.

Dengan banyaknya kemungkinan penyebab hidung tidak bisa mencium bau, untuk mendiagnosis penderita dokter jamak melakukan pemeriksaan fisik lengkap dan mengecek riwayat kesehatan pasien.

Selain itu, dokter biasanya juga merekomendasikan pemeriksaan CT scan, pemindaian MRI, X-ray tengkorak, sampai endoskopi hidung.

Cara mengatasi masalah kesehatan ini tergantung pada penyebabnya.

Jika hidung tidak bisa mencium bau karena flu, alergi, atau infeksi sinus, gangguan kesehatan ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari.

Anda wajib berkonsultasi ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh setelah gejala flu atau alergi reda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau