KOMPAS – Gangguan kesuburan atau infertilitas adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh pasangan suami istri (pasutri).
Dapat dikatakan mengalami gangguan kesuburan jika sepasang pasutri tidak dapat juga mendapati kehamilan setelah setahun, padahal secara teratur melakukan aktivitas seksual tanpa alat kontrasepsi.
Kurun waktu satu tahun pertama merupakan waktu yang krusial untuk mengalami kehamilan.
Baca juga: Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Akan Menurun?
Oleh sebab itu, jika dalam waktu satu tahun pasutri tidak mengalami kehamilan, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Dokter spesialis obgyn RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG., M.Kes, menuturkan tindakan dalam rangka mengurangi risiko infertilitas erat kaitannaya dengan gaya hidup.
Gaya hidup yang dimaksud meliputi penerapan pola makan dan aktivitas sehari-hari.
“Untuk menurunkan risiko infertilitas, pasuri harus mencoba memperbaiki gaya hidup mereka,” jelas dr. Andy saat diwawancara Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Berikut ini beberapa tips atau cara mencegah gangguan kesuburan pada pria dan wanita yang baik dilakukan:
Pada laki-laki
1. Kurangi aktivitas yang menuntut tubuh terpapar suhu tinggi
dr. Andy menerangkan, testis pada pria membutuhkan suhu rendah dalam proses spermatogenesis atau produksi sperma.
Baca juga: Untuk Pria, Pilih Celana Dalam Ini Agar Sperma Sehat
Oleh sebab itu, pria disarankan untuk mengurangi aktivitas yang menuntut tubuh terpapar suhu tinggi karena bisa memengaruhi proses tersebut.
Misalnya saja, memutuskan untuk tidak lagi rutin sauna.
Para pria juga dianjurkan untuk mengurangi pemakaian celana ketat untuk menghasilkan sperma dengan baik.
2. Hentikan diet kurang sehat dan konsumsi rokok, alkohol, apalagi narkoba
dr. Andy menjelaskan, pola makan yang menyebabkan pria mengalami hipertensi, dibetes mellitus, dan obesitas dapat mengakibatkan aliran nutrisi ke testis terganggu.
3. Hindari hubungan seks multipartner
Hubungan seksual multipartner atau berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan terjadinya penyakit menular seksual (PMS) yang salah satunya bisa merusak organ genitalia.
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Pada wanita
4. Hindari hubungan seksual multipartner
Sama juga dengan pria, dr. Andy menegaskan, hubungan seksual multipartner pada wanita juga dapat meningkatkan terjadinya PMS.
Pada wanita, berhubungan seks berganti-ganti pasangan bisa meningkatkan risiko penularan chlamydia.
Chlamydia adalah bakteri yang hidup berkoloni.
Koloni bakteri ini dapat merusak tuba perempuan yang mengakibatkan peradangan hingga infeksi pada tuba.
5. Memperbaiki dan meningkatkan metabolisme tubuh
Dengan mengatur diet, aktivitas dan gaya hidup, maka risiko gangguan yang berhubungan dengan sistem metabolisme dapat dicegah.
Terutama pada perempuan dengan latar belakang genetik obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus.
Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin yang dapat mengakibatkan gangguan pematangan telur (polycystic ovary syndrome).
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
6. Mencatat siklus menstruasi
Pencatatan secara teratur dapat menunjukkan kondisi tubuh manakala mengalami siklus menstruasi yang tidak wajar.
Pada situasi seperti ini, seseorang wanita dapat mengonsultasikan diri kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.