Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mencegah Gangguan Kesuburan pada Pria dan Wanita

Kompas.com - 15/09/2020, 21:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS – Gangguan kesuburan atau infertilitas adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh pasangan suami istri (pasutri).

Dapat dikatakan mengalami gangguan kesuburan jika sepasang pasutri tidak dapat juga mendapati kehamilan setelah setahun, padahal secara teratur melakukan aktivitas seksual tanpa alat kontrasepsi.

Kurun waktu satu tahun pertama merupakan waktu yang krusial untuk mengalami kehamilan.

Baca juga: Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Akan Menurun?

Oleh sebab itu, jika dalam waktu satu tahun pasutri tidak mengalami kehamilan, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

Cara mencegah gangguan kesuburan

Dokter spesialis obgyn RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG., M.Kes, menuturkan tindakan dalam rangka mengurangi risiko infertilitas erat kaitannaya dengan gaya hidup.

Gaya hidup yang dimaksud meliputi penerapan pola makan dan aktivitas sehari-hari.

“Untuk menurunkan risiko infertilitas, pasuri harus mencoba memperbaiki gaya hidup mereka,” jelas dr. Andy saat diwawancara Kompas.com, Selasa (15/9/2020).

Berikut ini beberapa tips atau cara mencegah gangguan kesuburan pada pria dan wanita yang baik dilakukan:

Pada laki-laki

1. Kurangi aktivitas yang menuntut tubuh terpapar suhu tinggi

dr. Andy menerangkan, testis pada pria membutuhkan suhu rendah dalam proses spermatogenesis atau produksi sperma.

Baca juga: Untuk Pria, Pilih Celana Dalam Ini Agar Sperma Sehat

Oleh sebab itu, pria disarankan untuk mengurangi aktivitas yang menuntut tubuh terpapar suhu tinggi karena bisa memengaruhi proses tersebut.

Misalnya saja, memutuskan untuk tidak lagi rutin sauna.

Para pria juga dianjurkan untuk mengurangi pemakaian celana ketat untuk menghasilkan sperma dengan baik.

2. Hentikan diet kurang sehat dan konsumsi rokok, alkohol, apalagi narkoba

dr. Andy menjelaskan, pola makan yang menyebabkan pria mengalami hipertensi, dibetes mellitus, dan obesitas dapat mengakibatkan aliran nutrisi ke testis terganggu.

3. Hindari hubungan seks multipartner

Hubungan seksual multipartner atau berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan terjadinya penyakit menular seksual (PMS) yang salah satunya bisa merusak organ genitalia.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

Pada wanita

4. Hindari hubungan seksual multipartner

Sama juga dengan pria, dr. Andy menegaskan, hubungan seksual multipartner pada wanita juga dapat meningkatkan terjadinya PMS.

Pada wanita, berhubungan seks berganti-ganti pasangan bisa meningkatkan risiko penularan chlamydia.

Chlamydia adalah bakteri yang hidup berkoloni.

Koloni bakteri ini dapat merusak tuba perempuan yang mengakibatkan peradangan hingga infeksi pada tuba.

5. Memperbaiki dan meningkatkan metabolisme tubuh

Dengan mengatur diet, aktivitas dan gaya hidup, maka risiko gangguan yang berhubungan dengan sistem metabolisme dapat dicegah.

Terutama pada perempuan dengan latar belakang genetik obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus.

Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin yang dapat mengakibatkan gangguan pematangan telur (polycystic ovary syndrome).

Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil

6. Mencatat siklus menstruasi

Pencatatan secara teratur dapat menunjukkan kondisi tubuh manakala mengalami siklus menstruasi yang tidak wajar.

Pada situasi seperti ini, seseorang wanita dapat mengonsultasikan diri kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Health
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Health
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Health
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Health
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Health
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Health
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau