KOMPAS.com - Bisul atau yang kerap disebut abses pada kulit ditandai dengan munculnya benjolan di dalam atau di bawah permukan kulit.
Benjolan biasanya berisi nanah atau cairan bening. Biasanya, abses muncul di area punggung, wajah, dada, atau pantat.
Namun, abses juga bisa muncul di area pertumbuhan rambut seperti ketiak atau pangkal paha.
Abses biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak menyebabkan komplikasi serius.
Namun, dalam beberapa kasus abses juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang mengancam nyawa.
Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Alami Flu, Begini Baiknya
Menurut data Healthline, abses juga bisa tejadi karena dua hal berikut:
- Bakteri
Bakteri yang paling sering memicu abses adalah Staphylococcus yang memasuki tubuh melalui folikel rambut, luka atau cedera.
Bakteri tersebut juga bisa menyebabkan abses dengan cara merusak kulit.
Kita bisa berisiko tinggi terkena infeksi bakteri ini jika berada dalam kondisi berikut:
- Folikel rambut yang terinfeksi
Folikel rambut yang terinfeksi atau folikulitis dapat menyebabkan abses terbentuk di folikel.
Folikel dapat terinfeksi jika rambut di dalamnya terdapat folikel rambut yang terperangkap dan tidak dapat menembus kulit, seperti yang dapat terjadi setelah bercukur.
Folikel rambut yang terperangkap umumnya dikenal sebagai rambut yang tumbuh ke dalam.
Folikulitis juga dapat terjadi setelah menghabiskan waktu di kolam renang atau bak mandi air panas yang tidak memadai.
Abses biasanya muncul berupa benjolan pada kulit yang mirip dengan jerawat.
Seiring waktu, abses bisa tumbuh menyerupai kista yang berisi cairan.
Gejala umum yang sering dirasakan penderita abses antara lain:
Pada beberapa kasus, abses juga bia menyebabkan komplikasi berikut:
Baca juga: Panduan Memilih Makanan untuk Penderita Maag
Abses biasanya bisa diatasi dengan cara sederhana seperti menggunakan kompres air hangat.
Jika tidak membaik, segera temui doter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dokter biasanya akan memberikan metode pengobatan seperti berikut:
1. Drainase
Drainase abses digunakan untuk megeringkak abses dengan mengeluarkan nanah di dalamnya.
Sebelum melakukan prosedur, dokter akan memberikan obat mati rasa dan memotong abses untuk memungkinkan cairan keluar.
Setelah itu, dokter akan menjahit luka dan meresepkan antibioitik untuk mencegah infeksi pada luka.
2. Antibiotik
Abses juga bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. Biasanya, dokter akan memberikan antibioitik seperti dikloxasilin atau sefaleksin jika pasien berada dalam kondisi berikut:
Jika abses terjadi karena bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin, dokter biasanya akan meresepkan klindamisin atau doksisiklin.
Untuk meminimalisir risiko abses, kita bisa melakukan langkah berikut: