KOMPAS.com – Kegemukan atau obesitas adalah penyakit kronis multisebab yang bisa mengurangi kualitas hidup para penderitanya.
Tak hanya itu, obesitas juga dapat memicu beragam penyakit berbahaya, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, hingga kanker.
Oleh sebab itu, kondisi obesitas tak layak disepelekan.
Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengantisipasi obesitas adalah dengan megetahui status gizi masing-masing apakah masuk dalam kategori sehat atau sudah kegemukan.
Ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, SGz, menuturkan ada sejumlah cara mengukur obesitas yang bisa dilakukan.
Berikut beberapa pilihannya:
1. Indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI)
Rista mengatakan, IMT adalah indikator umum yang kerap digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan ideal.
Melalui metode penghitungan IMT, seseorang dapat memperoleh informasi dasar tentang berat badan ideal dan tidak ideal.
“Angka yang muncul dari hasil penghitungan IMT bisa dijadikan tanda peringatan untuk menghindari bahaya penyakit akibat obesitas,” kata Rista saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (19/9/2020).
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?
Berikut rumus mengihitung IMT:
IMT = berat badan dalam satuan kg/(tinggi badan dalam satuan meter)²
Klasifikasi IMT menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Peroman Gizi Seimbang, yakni sebagai berikut:
Sedangkan, klasifikasi IMT berdasarkan Asia Pasifik (2000) adalah:
Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan76 kilogram dan tinggi badan 158 sentimeter, besar IMT-nya adalah 76 dibagi (1,58x1,58)= 30,4.