Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Anyang-anyangan pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 28/09/2020, 21:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Di sisi lain, desakan rahim yang parah juga bisa menyumbat saluran kencing, sehingga menyebabkan urine tidak dapat dikeluarkan (retensi urin) dan terjadilan anyang-anyangan

Biasanya pada trimester kedua, gejala anyang-anyangan akan berkurang.

Pada usia kehamilan ini, rahim pada umumnya akan membesar dan naik meninggalkan rongga panggul sehingga, desakan pada kandung kemih akan berkurang.

Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh

Cara mengatasi anyang-anyangan pada ibu hamil

Gejala sering kencing atau anyang-anyangan pada ibu hamil biasanya akan memberat pada malam hari.

Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan menyebabkan kelelahan pada ibu hamil karena sering terbangun untuk buang air kecil.

Posisi berbaring ketika tidur diketahui dapat menyebabkan peningkatan volume darah dari perifer kembali ke jantung yang selanjutnya bisa meningkatkan volume darah ke ginjal.

Hal itu pun dapat membuat volume urine yang dihasilkan oleh ginjal bertambah dan frekuensi berkemih menjadi semakin sering.

Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah beberapa tips atau cara mengatasi anyang-anyangan pada ibu hamil yang bisa dicoba:

1. Kurangi atau hindari minum teh atau kopi

Ibu hamil perlu mengurangi atau mengindari minum minuman mengandung kafein karena minuman tersebut bersifat diuretik atau merangsang berkemih.

Di sisi lain, wanita hamil dianjurkan untuk tidak mengurangi konsumsi air putih ketika mengalami anyang-anyangan.

Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

Air putih diperlukan untuk mencegah dehidrasi yang bisa jadi berbahaya bagi ibu hamil maupun janin yang dikandung.

Jadi, tetaplah minum air putih sesuai kebutuhan harian normal, yakni minimal 2 liter atau 8 gelas air putih per hari.

2. Ubah posisi saat buang air kecil

Pada posisi kencing normal pada ibu hamil, baik duduk maupun jongkok, seringkali urine yang dikeluarkan tidak maksimal, sehingga menyebabkan sensasi untuk berkemih terus menerus.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau