KOMPAS.com - Semua orang pasti ingin punya tubuh ideal. Namun, mengatur pola makan dan rutin olahraga saja tak cukup untuk mendapatkan tubuh ideal.
Ada hal sederhana namun berdampak besar yang kerap diabaikan oleh orang-orang yang ingin memiliki tubuh ideal, yakni tidur yang cukup.
Tidur yang cukup sudah sejak lama terbukti menjaga kesehatan fisik dan mental kita.
Menurut laporan laman Sleep Advisor, peningkatan obesitas di masa kanak-kanak sebagian besar juga disebabkan oleh kurangnya waktu tidur yang cukup.
Baca juga: 3 Bahaya Tidur Tengkurap yang Tak Bisa Disepelekan
Riset yang dipublikasikan dalam Science Advances juga membuktikan kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
Dalam riset yang diterbitkan di Science Advances, peneliti menemukan adanya perubahan metilasi DNA atau proses yang mengatur ekspresi gen.
Perubahan metilasi DNA tersebut terkait erat dengan obesitas dan diabetes tipe 2, serta gen yang mengatur fungsi jaringan adiposa.
Jaringan adiposa adalah organ kunci yang terkait dengan banyak efek negatif pada tubuh yang berasal dari gangguan tidur dan ritme sirkadian
Alhasil, kondisi tersebut bisa menganggu fungsi metabolisme dan meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko obesitas dengan cara berikut:
1. Meningkatkan nafsu makan
Kurang tidur bisa menurunkan produksi hormon leptin. Hormon tersebut berfungsi meningkatkan rasa kenyang. Saat tubuh kekurangan kadar leptin, nafsu makan pun meningkat.
Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan produksi hormon ghrelin yang bertugas merangsang nafu makan.
Dengan kombinasi ini, kita akan menjadi lebih sulit untuk mengendalikan keinginan makan.
2. Menurunkan suasana hati